Peneliti Politik LIPI Sebut Perintah Panglima TNI Nonton Film G30S/ PKI Tidak Lazim
"Masalah Panglima TNI bukan isu politik, kebangkitan komunisme, tapi bagaimana kondisi alutsista kita, musuh kita ke depan,"
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik soal pemutaran film penumpasan pemberontakan G30S/ PKI terus bergulir.
Polemik terjadi setelah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menginstruksikan seluruh jajarannya nonton bersama film Pengkhianatan G30S/PKI.
Baca: Tubuh Bocah Ini Penuh Luka Sundutan Rokok, Ini Dugaan Penyebabnya
Gatot Nurmantyo beralasan perintah untuk menonton kembali film peristiwa tahun 1965 tersebut untuk mengingatkan generasi muda akan kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI).
Peneliti Politik LIPI, Syamsudin Haris, mengatakan apapun alasan yang dikemukakan Panglima TNI memerintahkan film G30S/ PKI diputar kembali merupakan sesuatu yang tak lazim.
Baca: Fakta Menarik Kasus Dirjen Perhubungan Laut, Uang Berceceran Di Kamar Mandi Hingga Lupa Asal Usulnya
Menurutnya, permasalahan yang ada di tubuh TNI bukan isu politik, kebangkitan komunisme, atau PKI.
Selain itu, dalam persoalan seperti yang dimaksud telah memiliki penanggungjawab.
"Masalah Panglima TNI bukan isu politik, kebangkitan komunisme, tapi bagaimana kondisi alutsista kita, musuh kita ke depan entah itu regional atau global. Kewaspadaan soal itu kan ada yang bertanggungjawab di bidang itu," kata Syamsudin Haris, Jumat (29/9/2017).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.