Fakta-fakta Seputar Blusukan Soeharto: Tak Mau Dijamu hingga Bikin Pejabat Pontang Panting
Berikut sederet fakta yang dirangkum Redaksi TribunWow.com melalui unggahan kanal YouTube Lagi Rame.
Editor: Malvyandie Haryadi
Ia memperlihatkan bagaimana limbah mengotori teluk Jakarta bahkan daerah lain.
Soeharto mencontohkan dulu bisa mencuci kerbau sampai bersih kini sudah tak bisa.
Ia menunjukkan teluk tersebut dan mengatakan kalau teluk tersebut sudah dibangun 10 tahun lalu, bisa dibayangkan 20 tahun nanti bagaimana kondisinya.
Soeharto lalu bertanya pada Emil apakah ia bisa membantunya memperbaiki kondisi tersebut.
Ternyata itu permintaan Soeharto pada Emil agar bersedia menjadi Menetri Lingkungan Hidup.
8. Mencatat di punggung ajudan dan pantang menyerah
Soeharto yang gemar blusukan untuk pastikan pembangunan apakah berjalan sesaui rencana atau tidak membuatnya harus melakukan pencatatan secara detail.
Ia bahkan mencatat segala informasi dengan menggunakan punggung ajudannya bila tak ada meja yang bisa digunakan.
Soeharto di awal kekuasaan rajin melakukan blusukan, hal ini seperti yang dicatat pada 'Otobiografi Seoharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan.'
"Tentu saja saya pun kadang-kadang merasa capek, karena hilir mudik dari sana ke mari lewat daratan, terbang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memulai dengan pembangunan yang baru dan mengontrol pembangunan yang sedang berjalan, dan lelah pula karena memeras otak."
"Tetapi saya tidak boleh mengeluh, apalagi menyerah. Pembangunan adalah perjuangan yang sengit," kata Soeharto melalui buku tersebut. (TribunWow.com/Rimawan Prasetiyo)