Pengamat Nilai Posisi Jokowi Cukup Aman Jika Melihat Elektabilitas Prabowo
"Bisa juga dengan berbagai isu miring yang sengaja didisain untuk melemahkan dan merusak reputasinya," ucapnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) 38,9 persen memang tidak terlalu tinggi.
Angka ini didapatkan dari survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Tren pilihan Presiden top of mind, Jokowi unggul dengan 38,9 persen disusul Prabowo Subianto 12,0 persen, dan Susilo Bambang Yudhoyono 1,6 persen. Nama lainnya masih dibawah 1 persen.
Baca: Cewek Ini Ungkap Alasan Denis Kancil jadi Pembalap dan Unggah Foto Keintimannya di Instagram
Namun, kata Pengamat Politik Sebastian Salang, jika melihat elektabilitas pesaing utamanya Prabowo yang berada pada angka 12 persen, maka hal itu dapat dinilai cukup aman.
Ia mengingatkan perolehan Jokowi seperti itu di tengah goncangan yang luar biasa belakangan ini.
"Elektabilitas Pak Jokowi yang 38,9 persen, tidak terlalu tinggi sebetulnya, namun jika melihat elektabilitas pesaing utamanya Pak Prabowo yang berada di 12 persen, maka hal itu dapat dinilai cukup aman," ujar Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Jumat (6/10/2017).
Baca: Belum Aktif, Setya Novanto Tetap Tandatangani Surat DPR yang Mendesak
Salang mengatakan dinamika politik beberapa waktu kedepan akan sangat dinamis.
Hal itu sangat mempengaruhi elektabilitas para tokoh yang hendak bertarung pada Pilpres mendatang.
Sebagai petahana, kata Salang, Jokowi bisa diuntungkan dalam konteks tertentu.
Tetapi di sisi yang lain juga akan menjadi sasaran terkait kinerja atau kebijakan.
"Bisa juga dengan berbagai isu miring yang sengaja didisain untuk melemahkan dan merusak reputasinya," ucapnya.
Ia mengakui hasil sutvei tersebut tidak bisa menjadi patokan untuk 2019.