Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Fadli Zon, Gerindra Belum Tertarik Usung Gatot Nurmantyo di Pilpres 2019

Partai Gerindra belum tertarik melirik Jenderal Gatot Nurmantyo untuk dijagokan dalam bursa pencalonan presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2019.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kata Fadli Zon, Gerindra Belum Tertarik Usung Gatot Nurmantyo di Pilpres 2019
Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, usai pelaksanaan Upacara Parade dan Defile HUT ke-72 TNI Tahun 2017, yang dipimpin oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, bertempat di Dermaga Indah Kiat Cilegon Banten, Kamis (5/10/2017). Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, menempatkan kepentingan rakyat diatas kepentingan apapun, serta taat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai Panglima Tertinggi yang terpilih secara konstitusional. Untuk itu, jangan ragukan kesetiaan TNI kepada NKRI. (Puspen TNI/ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Gerindra belum tertarik melirik Jenderal Gatot Nurmantyo untuk dijagokan dalam bursa pencalonan presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2019.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, pihaknya tetap akan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

"Dari pilihan itu ada opsi-opsi yang berbeda tentu saja yang pasti yang kita ajukan Pak Prabowo untuk bakal calon kita," kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, angka ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20 persen yang ditetapkan dalam UU Pemilu yang baru mengharuskan Gerindra bekerjasama dengan partai lain untuk mengusung pasangan capres-cawapres.

Baca: Segera Pimpin DKI, Ini 11 Janji Anies-Sandi Saat Kampanye yang Layak Ditagih Warga Jakarta

Sementara kalau nantinya besaran angka PT itu ditiadakan alias nol persen, Gerindra pun bisa mengusung sendiri Prabowo sebagai capres.

"Gerindra pasti harus kalau 20 persen harus bekerja sama dengan partai lain tapi kalau nol persen bisa usung sendiri," kata Fadli.

Berita Rekomendasi

Fadli mengatakan, modal yang dimiliki Gatot, baik itu modal politik maupun modal sosial belum bisa menyaingi pengalaman yang dimiliki Prabowo.

Namun, kelebihan dan kekurangan keduanya bisa saja saling melengkapi jika diduetkan di Pilpres 2019.

"Ya kalau Pak Prabowo sosial capitalnya dan political capitalnya lebih panjang, jauh ya. Saya kira tidak ada masalah, bisa komplementer juga," kata Fadli.

Diberitakan sebelumnya, Connie Rahakundini Bakrie, seorang pengamat Pertahanan dari Universitas Indonesia (UI) meminta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo segera pensiun dini dan bergabung ke partai politik.

Connie menilai, beberapa kali Gatot melakukan manuver yang membawa TNI berpolitik.

"Dalam harapan saya, stop lah Panglima TNI itu menggunakan baju seragam Panglima TNI membuat chaos semacam ini. Dia senang sekali menggunakan drama politik," kata Connie dalam Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (25/9/2017).

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi membuka pintu Gatot Nurmantyo untuk bergabung jika tertarik berpolitik praktis.

"Sekiranya Pak Gatot Nurmantyo tertarik masuk politik praktis, politik elektoral, politik untuk dipilih, setelah pensiun Partai Golkar siap memfasilitasi hal tersebut," kata Bobby dalam acara diskusi bertema "Politik Bukan Panglima" di restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/10/2017).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas