Saat Presiden Jokowi, Ibu Negara dan Menhan Goyang Maumere
Serangkaian acara seperti, pentas seni, budaya serta sosialisasi bahaya narkoba bagi generasi penerus bangsa.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi Aksi Solidaritas era Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja) yang dipimpin Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menggelar sebuah kegiatan untuk generasi muda tingkat SD, SMP dan SMA.
Dalam acara yang diikuti 5500 peserta ini digelar di di JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017).
Serangkaian acara seperti, pentas seni, budaya serta sosialisasi bahaya narkoba bagi generasi penerus bangsa.
Adapun tema kegiatan ini adalah 'Bela Negara Tanpa Narkoba, Pornografi dan kekerasan Menuju Kejayaaan Indonesia'.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo selaku ketua umum OASE Kabinet Kerja, disambut oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Kehadiran Presiden tersebut disambut oleh seluruh peserta dengan menyanyikan lagu 'Bagimu Negeri'.
Baca: Pelantikan Anies-Sandi, Akan Dimeriahkan Tanjidor dan Palang Pintu
Menariknya, sebelum acara dimulai panitia mengajak seluruh peserta termasuk Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bersama-sama melakukan goyang Maumere.
Selain itu Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu juga ikut bergoyang bersama.
Dalam pidato sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan akan bahaya penggunaan narkoba, tontonan pornografi, dan kekerasan di kalangan pelajar.
"Anak-anak harus hati-hati dengan yang namanya narkoba, kita harus bilang tidak pada narkoba," katanya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya memupuk sikap toleransi sejak dini.
"Saya titip kepada anak-anak agar di antara kita, anak-anak dan teman-teman harus saling menghargai, harus saling menghormati, meskipun berbeda suku dan berbeda agama," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacucu saat memberikan pidato sambutannya menjelaskan bahwa ancaman yang cukup membahayakan tidak hanya datang dari kelompok radikalisme dan terorisme tetapi juga dari peredaran narkoba di kalangan remaja.
"Ancaman berbahaya saat ini merupakan gangguan terhadap keutuhan kedaulatan bangsa negara seperti narkoba dan terorisme, maka dengan bela negara mari kita lawan terorisme," kata Menhan.