Sekelumit Cerita Perbicangan Jokowi di Meja Makan Usai Tinjau Pengungsi Sinabung
"Kata Pak Presiden, tugas mereka (Paspampres) kan mengamankan saya. Bukan melarang saya untuk pergi kemana,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Sepulang dari Sinabung, Paspampres curhat mengenai aksi Presiden Jokowi masuk ke daerah merah alias berbahaya dan dilarang orang untuk berada di sana.
Baca: Oesman Sapta Tiba-tiba Sambangi KPU Jelang Penutupan Waktu Pendaftaran
Ketika makan bersama, Pratikno pun menyampaikan curhat Paspampres tersebut kepada Presiden Jokowi.
"Beliau menjawab, 'saya kan kesitu mau menjenguk masyarakat. Masyarakatnya ada di daerah merah, ya saya kesana'," kata Pratikno mengulang jawaban Jokowi.
Mantan Rektor UGM itu mengatakan, "itu kan berbahaya bagi Presiden."
"Justru kedatangan saya ke daerah merah untuk mengajak masyarakat keluar dari daerah berbahaya tersebut," kata Jokowi saat itu seperti ditirukan Pratikno.
Baca: Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Dalam Korupsi Pengadaan Tangki Pendam Fiktif di Jambi
Kata Pratikno, "Tapi itu tetap berbahaya dan sangat berisiko tinggi Presiden dan bisa berakibat pada kecelakaan."
Pratikno pun berhenti sejenak, seolah tidak ingin melanjutkan kisah diskusinya dengan Presiden Jokowi, saat itu.
"Saya ceritakan, ndak ya," ucap Pratikno sembari menimbang-nimbang untuk melanjutkan kisah itu atau menyukupkan sampai disini saja.
Namun, berkat rayuan Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosiana Silalahi dan undangan yang hadir, kisah itu pun berlanjut.
"Beliau katakan begini, ya mati rapopo toh," demikian ucapan Jokowi menanggapi ancamam bahaya yang saat itu bisa terjadi padanya.
Baca: Lulung: Seluruh Anggota Dewan Tak Setuju Kontribusi Tambahan 15 Persen
Pratikno balik berkata, "Loh, gimana pak, saya bilang meninggal ndak apa-apa."