Darmin Nasution Tunjuk Sekretarisnya Jadi Kepala BP Batam
Komunikasi BP Batam dengan Pemda, investor, masyarakat tidak jalan, sehingga persoalan tidak selesai malah tambah, tidak ada jalan keluarnya,"
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (DK PBPB) Batam merombak jajaran pengurus Badan Pengusahaan (BP) Batam dan menghilangkan struktur jabatan wakil kepala.
Dalam perombakan tersebut, Lukita Dinarsyah Tuwo yang menjabat sebagai Seketaris Menteri Koordinator Perekonomian ditunjuk sebagai Kepala BP Batam menggantikan Hatanto Reksodipoetro.
Baca: Yusril Sebut PBB Akan Ajukan Calon Presiden Sendiri Jika Gugatan Terhadap UU Pemilu Dikabulkan MK
Menteri Koordinator Perekonomian dan juga menjabat Ketua DK PBPB Batam, Darmin Nasution mengatakan, alasan perombakan jajaran pengurus BP Batam dikarenakan perekonomian dan investasi di Batam yang mengalami kemerosotan secara tajam.
"Komunikasi BP Batam dengan Pemda, investor, masyarakat tidak jalan, sehingga persoalan tidak selesai malah tambah, tidak ada jalan keluarnya," kata Darmin di Jakarta, Senin (16/10/2017).
Baca: Terjun Bebas 24.000 Kaki, Pesawat AirAsia QZ535 Berhasil Mendarat Selamat
Perombakan jajaran pengurus BP Batam tersebut, juga bertujuan untuk mempersiapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang nantinya akan berubah nama menjadi Kelembagaan KEK Batam.
"Transisi ini kita perkirakan dua tahun," ucap Darmin.
Perombahan jajaran pengurus BP Batam tersebut melalui rapat setelah Magrib di kantor Kemenko Perekonomian yang dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Gubernur Riau Nurdin Basirun, dan pejabat lain yang terkait.
Baca: PKPI Sengaja Pilih Waktu Terakhir Mendaftar Ke KPU
"Bagus lah (Lukita), Batam harus lebih maju dipegang oleh pak Lukita, kita yakin," ucap Enggar.
Sementara Nurdin berharap kepada pengurus BP Batam yang baru, dapat menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah dan pengusaha lebih baik lagi, serta sejalan dengan keinginan pemerintah pusat dalam mempermudah masuknya investasi.
"Mudah-mudahan ini berita gembira bagi mereka dan mudah-mudahan nanti ada investor baru," tutur Nurdin.\