Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jusuf Kalla: Anies Baswedan Bicara Pribumi Konteksnya tentang Kolonial

Menurut JK, kata pribumi yang diucapkan Anies dalam pidato kemarin itu konteksnya mengenai kolonialisme.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jusuf Kalla: Anies Baswedan Bicara Pribumi Konteksnya tentang Kolonial
TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta dan Wakilnya yang baru Anies Baswedan (tiga kanan) serta Sandiaga Uno (tiga kiri) usai mengikuti prosesi pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). Presiden Joko Widodo melantik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) membela ‎Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikritik karena pidato perdananya sebagai gubernur Jakarta menggunakan kata-kata pribumi.

Menurut JK, kata pribumi yang diucapkan Anies dalam pidato kemarin itu konteksnya mengenai kolonialisme.

"Jadi jangan hanya cut (potong) satu kata, dalam konteks apa dia bicara. Dia bicara dalam konteks kolonial karena itu harus bangkit," kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Selasa, (17/10/2017).

Baca: Wapres Jusuf Kalla Menilai Tak Perlu Ada Densus Antikorupsi Polri, Sudah Ada KPK

Menurut JK, tidak ada salahnya Anies menggunakan kata-kata pribumi bila konteksnya mengenai sejarah kolonialisme‎.

Yang tidak boleh, lanjut JK, bila kata-kata tersebut dikeluarkan dalam konteks saat ini.‎

"Kalau katakan sudah kalian jangan kasih kesempatan, nah itu salah..," kata JK.

Berita Rekomendasi

Baca: Anies Baswedan Akan Dilaporkan ke Polisi Terkait Pengunaan Kata Pribumi

JK yakin dengan penilaiannya tersebut setelah mendengar ulang pidato Anies.

Terdapat penggunaan kata-kata zaman kolonialisme sebelum Anies menggunakan kata-kata pibumi.

"Jadi dia bicara konteks sejarah tidak bicara konteks diskriminatif. Dulu diskriminatif, sekarang jangan. Kalau kita mau balik dia punya perkataan kan," pungkas JK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas