Rasakan Getar Nurani Seni Budaya Berbagai Suku Melalui Nyanyian Indonesia
Pergelaran ini dirancang sejak awal ini untuk generasi muda agar mau mempelajari seni dan budaya Indonesia
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Cipta Asa Nusantara dan didukung oleh Cipta Olah Persada (COP) sebagai penggerak dan pelatih nyanyi serta tarian budaya Indonesia yang telah berdiri hampir 30 tahun pergelaran pertunjukkan Nyanyian Indonesia.
Yudi Latief, Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menyatakan, pergelaran ini dirancang sejak awal ini untuk generasi muda agar mau mempelajari seni dan budaya Indonesia dengan cara menjadi pelaku seni dan pelaku budaya secara langsung.
"Artinya generasi muda dapat merasakan getar nurani dari seni budaya dari berbagai suku di Tanah Air,' kata Yudi, dalam jumpa pers pergelaran ‘Nyanyian Indonesia’ di Kantor UKP, Jalan Veteran, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Pergelaran ‘Nyanyian Indonesia’ dilaksanakan pada Selasa, 24 Oktober 2017, pukul 12.30 - 17.50 WIB di Sentul International Convention Center (SICC) Sentul City – Bogor.
Baca: Temui Pimpinan MPR, Yudi Latief Ingin Perbaiki Sistem Pembelajaran Pancasila di Sekolah
Yudi mengatakan, ‘Nyanyian Indonesia’ merupakan wadah bagi generasi muda Indonesia yang memiliki rasa jiwa nasionalis terhadap bangsa dan negara dalam menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Bhinneka Tunggal Ika melalui seni dan tari.
Saat ini, bekerja sama dengan COP melalui proses penyaringan dan pelatihan dari daerah ke daerah.
‘Nyanyian Indonesia’ telah membentuk generasi muda dari berbagai suku di Indonesia mulai Sabang sampai Merauke hingga mencapai jumlah keanggotaan 700 orang yang memiliki bakat dan minat di bidang seni dan tari nasional.
“Kami ingin mempersatukan nusantara melalui seni dan budaya. Pagelaran ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda menjadi pelaku Seni dan pelaku budaya,” kata Yudi.
COP merupakan kumpulan para mahasiswa dan mahasiswi perguruan tinggi di Indonesia yang menyisihkan waktu untuk mempelajari latar belakang seni budaya Indonesia, baik berupa lagu daerah maupun dan tarian adat.
Sebagian besar anggota COP adalah para sarjana S-1 maupun S-2 yang mau mengambil waktu khusus untuk tetap mengabdikan dirinya untuk menyajikan bentuk pementasan tarian dan nyanyian dari berbagai suku dari seluruh Tanah Air.