Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Lengkap Insiden Jenderal Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk Wilayah AS

Kabar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak masuk ke Amerika Serikat oleh pemerintah AS dengan cepat menjadi perhatian publik.

Penulis: Wahid Nurdin
zoom-in Kronologi Lengkap Insiden Jenderal Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk Wilayah AS
TRIBUNNEWS/FRANCISCUS ADHIYUDHA
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak masuk ke Amerika Serikat oleh pemerintah AS dengan cepat menjadi perhatian publik.

Di media sosial, warganet berebut tanya menganai maksud penolakan tersebut.

Terlebih Jenderal Gatot Nurmantyo hadir untuk memenuhi undangan tuan rumah sendiri.

Menanggapi kabar tersebut, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Wuryanto memberikan penjelasan resminya.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI. Mayjend. Wuryanto
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI. Mayjend. Wuryanto (Tribunnews.com / Nurmulia Rekso Purnomo)

Dikatakan Wuryanto, Panglima TNI sedianya akan menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang dilaksanakan 23 hingga 24 Oktober 2017 di Washington DC.

Dalam acara tersebut, Panglima TNI mendapat undangan resmi yang dikirim oleh Pangab Amerika Serikat, Jenderal Joseph F Durford Jr.

Menanggapi undangan tersebut, lanjut Wuryanto, Panglima TNI mengonfirmasi kehadiran sebagai bentuk penghargaan dan perhatian.

Berita Rekomendasi

"Panglima TNI mengirim surat balasan tersebut, karena menghormati Jenderal Joseph F Durford Jr yang merupakan sahabat sekaligus senior Jenderal TNI Gatot Nurmantyo," jelas Mayjen TNI Wuryanto.

Untuk mempersiapkan keberangkatan, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta istri dan delegasi telah mengurus visa dan administrasi lainnya.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Tribunnews.com / Srihandriatmo Malau)

Sabtu (21/10/2017), Panglima TNI bersama rombongan siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates.

"Namun beberapa saat sebelum keberangkatan, ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection," lanjut Kapuspen TNI.

Terkait hal ini, Panglima TNI Gatot Nurmantyo sudah lapor kepada Presiden RI melalui ajudan, Menteri Luar Negeri dan Menkopolhukam.

Juga berkirim surat kepada Jenderal Joseph F Durfort Jr sembari menunggu penjelasan atas insiden ini.

Dubes AS Minta Maaf

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph Donovan menyampaikan permintaan maaf atas ditolaknya Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memasuki AS.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia yang baru Joseph R Donovan saat menemui Ketua PBNU Said Aqil Siradj di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (2/2). Pertemuannya tersebut untuk silaturahmi dan memperkenalkan diri sebagai utusan dari AS untuk Indonesia. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia yang baru Joseph R Donovan saat menemui Ketua PBNU Said Aqil Siradj di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (2/2). Pertemuannya tersebut untuk silaturahmi dan memperkenalkan diri sebagai utusan dari AS untuk Indonesia. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui siaran pers yang diterima Tribun, di Jakarta pada Minggu (22/10/2017).

Berikut pernyataan permintaan maaf Dubes Amerika Serikat yang juga tertulis di website resmi USA Embassy.

"Dubes AS Joseph Donovan Jr telah meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas ketidaknyamanan yang dialami oleh Panglima TNI".

Selanjutnya, masih dalam pernyataan yang sama, Kedutaan Besar Amerika Serikat telah siap untuk memfasilitasi perjalanan Panglima TNI ke AS.

Kedutaan Besar AS terus berkomunikasi dengan staf Panglima TNI sepanjang akhir pekan, berusaha untuk memfasilitasi perjalanan Jenderal Gatot.

"Kami tetap menjaga komitmen kami untuk Kemitraan Strategis dengan Indonesia sebagai cara untuk memberikan keamanan dan kemakmuran baik bagi bangsa maupun masyarakat di kedua negara". (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas