Massa Terus Teriakkan ''Khilafah'' di Sepanjang Aksi Damai 2410
Mereka beranggapan pengesahan Perppu Ormas menjadi undang-undang bisa membungkam hak masyarakat
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orator-orator bergantian meneriakkan penolakan terhadap Perppu Ormas di mobil komando di depan ribuan massa aksi damai 2410, Selasa (24/10/2017).
Massa terus mendesak DPR RI untuk tidak mengesahkan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan menjadi undang-undang yang sah.
Mereka beranggapan pengesahan Perppu Ormas menjadi undang-undang bisa membungkam hak masyarakat untuk berekspresi dan berserikat.
"Perppu seharusnya dikeluarkan tatkala ada keadaan genting yang memaksa. Apakah membubarkan satu ormas adalah sebuah kegentingan," kata satu orator.
Kemudian orator lain menyatakan Perppu Ormas merupakan bentuk balas dendam pemerintah atas kekalahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada Jakarta.
Baca: Komnas HAM Tidak Butuh Data Dari AS
Di sela-sela orasi yang disampaikan tokoh-tokoh Islam, massa beberapa kali meneriakkan takbir dan kata "khilafah".
"Khilafah, khilafah, khilafah," ujar massa sambil mengibar-ngibarkan ratusan bendera bertuliskan aksara arab.
Aksi massa yang sudah dilakukan sejak pukul 10.00 WIB itu mendesak seluruh fraksi di DPR RI untuk menolak Perppu Ormas.
"Yang keluar menemui massa baru Fraksi PAN, kami harap fraksi lain mengikuti jejak mereka. Fraksi PKB dan PPP contohnya kami harap konsisten membela Islam," tegas orator yang lain.