Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertemu Pengembang, Fahri Khawatir Anies 'Dinego'

Anies harus mendengarkan semua kelompok yang berkaitan dengan reklamasi, tidak hanya pengembang.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bertemu Pengembang, Fahri Khawatir Anies 'Dinego'
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Wakil Ketua DPR Setya Novanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai ‎pertemuan Anies Baswedan dengan pengembang pulau reklamasi tidak masalah.

Sebelumnya Anies mengakui telah bertemu sejumlah pengembang proyek reklamasi di kediaman Prabowo Subianto Agustus lalu.

‎"Kalau soal ketemu saya rasa engga ada masalah," kata Fahri di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (25/10/2017).

Yang terpenting menurut Fahri, Anies memperbaiki sistematika dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Anies harus mendengarkan semua kelompok yang berkaitan dengan reklamasi, tidak hanya pengembang.

‎"Nah itu, pertama konsolidasi elite ngobrol dulu sharing apa masalahnya baru ditingkat berikutnya. setelah semua elit berbicara apa poin dia dengan presiden, apa poin dia dengan DPR, apa poin dia dengan dprd, apa poin dia dengan pimpinan pimpinan Parpol, barulah kemudian menyelesaikan masalah jakarta secara lebih strategis‎," katanya.

Baca: Pengadilan Saudi Putuskan Korban Crane Mekkah Tidak Dapat Uang Kompensasi

Berita Rekomendasi

Menurut Fahri, Anies jangan ujug-ujug bertemu pengembang.

Bila langsung bertemu pengembang, Fahri khawatir Anies akan diajak bernegosiasi menyelesaikan masalah reklamasi.

‎"Jangan main bawah, nanti dia diajak nego dan dia bahaya nanti. Lebih baik dia lihat mapping besar apa kepentingan nasional kita disitu, apa janji kampanye dia disitu apa kepentingan pengusaha disitu ," katanya.

Selain itu bila Anies langsung bertemu pengembang, maka masalah tersebut tidak akan terselesaikan. Karena kesepakatan yang terjalin nanti belum tentu sesuai dengan keinginan masyarakat.

"Dia boleh selesaikan itu dengan pengembang tapi belum tentu elitnya mau, masyarakatnya terima kan begitu masalahnya, makanya itu harus sistematis dan terbuka," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas