Amnesty Desak Indonesia Ajak Negara Arab dan AS Tekan Israel
Hubungan baik Indonesia dengan negara-negara Arab dan AS dinilai dapat menjadi modal utama
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amnesty International mendesak Indonesia agar mengajak negara-negara Arab dan AS untuk menekan Israel atas pendudukannya di wilayah Palestina.
Dalam rangka menandai 50 tahun okupasi Israel di wilayah Palestina, Amnesty International menggarisbawahi peran Indonesia dalam menghentikan segala bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di wilayah tersebut.
Hubungan baik Indonesia dengan negara-negara Arab dan AS dinilai dapat menjadi modal utama dalam meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel.
Menurut Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, Rabu (1/11/2017), Indonesia sebenarnya memiliki kesulitan dalam upayanya untuk berdialog dengan Israel.
"Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik Israel. Jadi sulit untuk melakukan lobby one-on-one (negosiasi tatap muka) antara Indonesia dan Israel dalam hal ini," kata Usman, dalam sebuah seminar internasional di Salemba, Jakarta.
Baca: Terobosan Sandiaga Bagi Sopir Parking Vallet Alexis
Karena itu, Usman berpendapat Indonesia semestinya menggunakan pengaruhnya di forum-forum internasional, seperti Arab Islamic American Summit, untuk mengajak negara-negara lain menekan Israel.
"Indonesia harus memastikan forum tersebut berkelanjutan dan membawa agenda-agenda HAM pada pertemuan berikutnya," kata Usman lagi.
Usman menjelaskan, Indonesia sebenarnya bisa mengajak negara-negara Arab dan AS untuk menutup pasar mereka terhadap barang yang diproduksi di wilayah Palestina.
Sebab, bisnis yang tiap tahunnya bisa menghasilkan jutaan dolar itu selama ini secara tidak langsung telah mendukung berlanjutnya pelanggaran HAM oleh Israel di Palestina.
"Mengganggu keuntungan bisnis di wilayah Occupied Palestinian Territories (OPT/Palestina) dapat membantu untuk menghentikan pelanggaran HAM dan ekspansi pendudukan Israel di wilayah Palestina," ujar Usman.