Ini Peta dan Profil Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018
Jumlah responden sebanyak 800 orang dengan margin of error ± 3.46%, pada tingkat kepercayaan 95%.
Editor: Johnson Simanjuntak
- Lima alasan utama masyarakat dalam memilih calon gubernur (pertanyaan terbuka/spontan): Merakyat (16.9%), pintar/cerdas (7.5%), tegas (7.2%), berpengalaman (6.5%), dan mampu memimpin (6.3%).
- Pada alasan merakyat, Ridwan Kamil unggul (46.4%)disusul Dedi Mulyadi (38.4%). Ridwan Kamil juga unggul pada alasan pintar/cerdas (78%), tegas (52.1%), dan mampu memimpin (66.7%). Sedangkan Deddy Mizwar hanya unggul pada alasan berpengalaman(58.1%).
• Pilihan calon wakil gubernur 19 nama (pertanyaan tertutup): Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) (8.9%), Dede Yusuf (8.8%), Dedi Mulyadi (8%), Deddy Mizwar (7.4%), Ridwan Kamil (7.1%), dst. Rahasia/belum memutuskan/tidak tahu/tidak jawab (52.6%).
• Lima kandidat dengan tingkat pengenalan tertinggi: Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) (98.6%), Deddy Mizwar (97.5%), Desy Ratnasari (93.1%), Ridwan Kamil (91.1%), dan Dede Yusuf (90.6%).
• Lima kandidat dengan tingkat kesukaan tertinggi: Ridwan Kamil (90.1%), Dedi Mulyadi (83.1%), Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) (79.6%), Deddy Mizwar (76%), dan Dede Yusuf (75.4%).
• Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Ahmad Heryawansebagai gubernur: Puas (60.3%), tidak puas (26.4%), dan tidak tahu/tidak jawab (13.3%). Jika dibreakdownberdasarkan pilihan calon, publik yang puas lebih banyak mendukung Ridwan Kamil (41.7%), disusul Deddy Mizwar (30.7%). Dan publik yang tidak puas juga lebih banyak mendukung Ridwan Kamil (55.8%), baru Dedi Mulyadi (25.5%).
• Tingkat menginginkan kembali Ahmad Heryawan menjadi Gubernur: Menginginkan kembali (16%), tidak menginginkan kembali (38.5%), dan tidak tahu/tidak jawab (45.5%).
• Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Deddy Mizwar sebagai Wakil Gubernur: Puas (57.3%).. tidak puas (29.7%), dan tidak tahu/tidak jawab (13%).
• Tingkat menginginkan Deddy Mizwar menjadi Gubernur: Menginginkan (31.6%), tidak menginginkan sebesar (28%), dan tidak tahu/tidak jawab (40.4%).
• Lima permasalahan terpenting di tingkat provinsi menurut publik (pertanyaan terbuka/spontan) : Pengangguran/sulitnya lapangan pekerjaan, kondisi jalan rusak/buruk, mahalnya harga sembako, sulitnya kondisi ekonomi rakyat, dan biaya pendidikan mahal.
• Lima permasalahan terpenting di tingkat lingkungan tempat tinggal menurut publik (pertanyaan terbuka/spontan): kondisi jalan rusak/buruk, pengangguran/sulitnya lapangan pekerjaan, kondisi drainase/selokan buruk, mahalnya harga sembako, dan kurangnya penerangan jalan.
• Lima prioritas pembenahan untuk gubernur periode 2018 – 2023 (pertanyaan terbuka/spontan): Menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan ekonomi masyarakat, pendidikan/sekolah gratis, perbaikan jalan, dan menurunkan harga sembako.
• Tingkat pengetahuan publik terhadap informasi pemberlakuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang –Undang (PERPPU) tentang organisasi kemasyarakatan (ormas) oleh pemerintahan Jokowi – JK: Mengetahui/pernah mendengar (31%), tidak mengetahui/tidak pernah mendengar (52.4%), dan tidak tahu/tidak jawab (16.6%).
• Tingkat persetujuan publik terhadap pemberlakuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang (PERPPU) tentang organisasi kemasyarakatan (ormas) oleh pemerintahan Jokowi – JK (base line 31%): Setuju (19.4%), tidak setuju (13.3%), dan tidak tahu/tidak jawab (67.3%).
• Tingkat pengetahuan publik terhadap informasi pembubaran organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintahJokowi – JK: Mengetahui/pernah mendengar (47.8%), tidak mengetahui/tidak pernah mendengar (42.4%), dan tidak tahu/tidak jawab (9.8%).
• Tingkat persetujuan publik terhadap pembubaran organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah Jokowi – JK (Base Line 47.8%) : Setuju (15.4%), tidak setuju (8.1%), dan tidak tahu/tidak jawab (76.5%).
• Tingkat pengetahuan publik terhadap isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia: Mengetahui/pernah mendengar (56.4%), tidak mengetahui/tidak pernah mendengar (36.3%), dan tidak tahu/tidak jawab (7.3%).
• Tingkat kepercayaan publik terhadap isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia (Base Line 56.4%): Percaya (18.6%), tidak percaya (28.4%), dan tidak tahu/tidak jawab (53%).
• Berdasarkan data di atas, calon gubernur dengan peluang menang terbesar saat ini adalah Ridwan Kamil berdasarkan tingkat elektabilitas dari berbagai variasi simulasi dibanding kandidat lainnya.
• Sementara untuk calon wakil gubernur, berdasarkan simulasi 19 nama, belum ada nama calon wakil yang unggul dominan. Tingkat keterpilihan calon wakil masih rendah (<10%). Mayoritas warga belum menentukan pilihan (52.6%).
• Namun demikian, Pilkada Jawa Barat masih sangat dinamis mengingat pelaksanaan pilkada masih di bulan Juni 2018. Terlebih, jika masing-masing calon telah mendapatkan tiket resmi dari partai politik, tidak menutup kemungkinan peta dukungan akan berubah.