Cak Imin Dinilai Punya Modal Politik Sangat Besar untuk Menjadi Cawapres
Alfian mahfum kalau kemudiañ kalangan nahdliyin mendorong tokoh muda muslim potensial seperti Cak Imin menjadi cawapres.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai memiliki peluang dan modal politik sangat besar untuk diusung menjadi wakil presiden (Wapres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Cak Imin punya modal politik yang cukup yakni sebagai Ketua Umum PKB. Dan faktanya kini Cak Imin merupakan politisi terkemuka yang berasal dari kalangan kaum Nahdliyin," kata pengamat politik dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Nasional (Unas) Alfan Alfian, Selasa (7/11/2017).
Alfian mahfum kalau kemudiañ kalangan nahdliyin mendorong tokoh muda muslim potensial seperti Cak Imin menjadi cawapres.
"Saya kira keinginan sejumlah warga Nahdatul Ulama (NU) untuk mencalonkan Cak Imin sudah tepat," katanya.
Apalagi, lanjut Alfian, pada saat ini Cak Imin adalah sosok terdepan dalam barisan politisi yang berasal dari kalangan NU.
"Posisi Cak Imin semakin berarti karena dukungan dari embaga PBNU tidak punya masalah berarti. Secara kelembagaan dia tidak punya resistensi yang besar. Bahkan, dalam periode pemerintahan sekarang peran Cak Imin terlihat memainkan posisi kunci. Dan hebatnya lagi dia pun kini sudah bergelar doktor honoris causa. Ini jelas menjadikan Cak Imin memiliki nilai lebih," tuturnya.
Baca: Jangkar Cak Imin: Kami Dukung Cak Imin Secara Sukarela
Meski begitu, menurut Alfan, dorongan kuat untuk memajukan Cak Imin sebagai calon wakil presiden akan tergantung sinyal dan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bila Presiden Jokowi mengirimkan sinyal tersebut maka Cak Imin bisa dipastikan menjadi wakil presidennya. Jadi sebelum ada putusan akhir menjelang Pemilu nanti, maka tepat bila Cak Imin kini sudah dicalonkan sebagai calon wakil presiden," tegas Alfian.
Alfian berkata, tugas Cak Imin kini adalah mengetes situasi pasar politik. Apakah dukungannya semakin membesar atau stagnant.
"Melihat maraknya dorongan kalangan NU maka peluang tersebut sepertinya àkan semakin membesar," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.