Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus PDIP Jawab Tudingan Fahri soal Mewahnya Pernikahan Kahiyang-Bobby

Menurutnya, momentum pernikahan Kahiyang-Bobby menjadi tempat berkumpul warga.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Politikus PDIP Jawab Tudingan Fahri soal Mewahnya Pernikahan Kahiyang-Bobby
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi putranya Gibran Rakabuming Raka (kedua kiri), dan Kaesang Pangarep (ketiga kanan) melaksanakan prosesi tuwuhan dan memasang "bleketepe" di atas gerbang kediamannya di Jalan Kutai Utara, Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/11/2017). Pemasangan bleketepe tersebut merupakan bagian dari prosesi adat pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution. HO/TRIBUNNEWS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari, menjawab sindiran Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah soal pesta pernikahan putri Joko Widodo Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution.

"Sebetulnya kalau mewahnya enggak ya. Tapi melihat enam ribu (orang) gitu, aku melihatnya ini diadakan di tempat yang biasa dan lebih kepada kerumunan ya. Jadi semua orang ingin terlibat, magnitudenya jadi besar begitu," kata Eva saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/11/2017).

Anggota Komisi XI DPR RI ini meminta Fahri untuk melihat dari sudut pandang apakah pesta tersebut masuk dalam kategori mewah.

Menurutnya, momentum pernikahan Kahiyang-Bobby menjadi tempat berkumpul warga.

"Misalkan relawan relawan kan memaksa untuk datang begitu dan volunter tidak diundang pun akhirnya undangan berdasarkan nama organ, jadi bukan individu, lebih kepada pesta rakyat ya," kata Eva.

Baca: Benarkan Ada Sprindik Baru, KPK Masih Tutupi Siapa Tersangkanya

Lebih lanjut Eva menegaskan, yang dilibatkan dalam rangkaian acara pernikahan putri Presiden Jokowi bukan hanya mengundang pejabat atau tokoh negara.

BERITA TERKAIT

"Bahkan tukang becak aja dilibatkan kok sama beliau, sama pedagang PKL juga dilibatkan. Jadi lebih kepada pesta rakyat kalau aku lihatnya," kata Eva.

Diberitakan sebelumnya, Fahri kembali mengungkap peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi saat dijabat Yuddy Chrisnandi, bahwa pejabat di tingkat pusat dan daerah dilarang menggelar pesta berlebihan.

Aturan yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 13/2014 tentang Gerakan Hidup Sederhana itu berlaku mulai 1 Januari 2015.

"Cuma kan dulu katanya nggak boleh ngundang pejabat lebih dari 400. Ada katanya dulu revolusi mental, bikin pesta kecil-kecilan saja. Kalau sekarang itu kayak lebih gitu loh," kata Fahri kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Dirinya menjelaskan, lebih baik acara pernikahan putri Jokowi digelar sederhana.

"Saya mohon maaf ya, saya bukan tidak menghormati adat dan budaya, tapi menurut saya mbok ya sederhana saja lah," katanya.

Fahri bahkan memberikan saran supaya rangkaian acara pernikahan Kahiyang dengan Bobby diunggah lewat seluruh media sosial.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas