Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernikahan Kahiyang Dikritik, Waketum Gerindra Minta Fahri Hamzah Nonton Film Ini

Arief menilai Joko Widodo merupakan figur orang tua yang patut dicontoh yang bisa membahagiakan anak perempuannya dan menjadi kenangan abadi.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Pernikahan Kahiyang Dikritik, Waketum Gerindra Minta Fahri Hamzah Nonton Film Ini
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan Suaminya Bobby Nasution berjalan saat akan memasuki Gedung Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2017) malam. Resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution berlangsung dua kali, siang dan malam hari. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono berkomentar mengenai kritikan Fahri Hamzah terhadap pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang ayu.

Menurut Arief, pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution terbilang wajar.

"Saya setuju pendapat Joko Widodo yang mengatakan pesta pernikahan anak perempuan semata wayang tergolong sederhana dan tidak mengunakan fasilitas negara sama sekali kok," kata Arief melalui pesan singkat, Rabu (8/11/2017).

Ia meminta semua pihak membiarkan Joko Widodo membahagiakan anaknya.

Baca: SPDP Dua Pimpinan KPK, Permadi: Penegak Hukum Harus Bersih

Arief menilai Joko Widodo merupakan figur orang tua yang patut dicontoh yang bisa membahagiakan anak perempuannya dan menjadi kenangan abadi.

"Dimana seorang ayah akan melepas putrinya untuk hidup berumah tangga dengan seorang pria ,coba deh Fahri Hamzah nonton film Father Bridges pasti mengerti arti seorang ayah yang mempunyai anak perempuan yang akan menikah," kata Arief.

Arief mengatakan anak perempuan merupakan mahkota ayahnya.

BERITA REKOMENDASI

Sehingga, Arief sangat menyayangkan jika ada yang mempermasalahkan pernikahan putri Presiden Joko Widodo.

"Dan saya doakan anak perempuan Pak Joko Widodo akan bahagia sampai akhir hayatnya dengan pasangannya dan semoga Pak Joko Widodo dapat cucu lagi," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Fahri kembali mengungkap peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi saat dijabat Yuddy Chrisnandi, bahwa pejabat di tingkat pusat dan daerah dilarang menggelar pesta berlebihan.

Aturan yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 13/2014 tentang Gerakan Hidup Sederhana itu berlaku mulai 1 Januari 2015.

Baca: BPTJ Bangun Sistem Angkutan Umum di Jakarta, Waktu Tempuh Maksimal 1,5 Jam


"Cuma kan dulu katanya nggak boleh ngundang pejabat lebih dari 400. Ada katanya dulu revolusi mental, bikin pesta kecil-kecilan saja. Kalau sekarang itu kayak lebih gitu loh," kata Fahri kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Dirinya menjelaskan, lebih baik acara pernikahan putri Jokowi digelar sederhana.

"Saya mohon maaf ya, saya bukan tidak menghormati adat dan budaya, tapi menurut saya mbok ya sederhana saja lah," katanya.

Fahri bahkan memberikan saran supaya rangkaian acara pernikahan Kahiyang dengan Bobby diunggah lewat seluruh media sosial.

"Sederhana lah, bikin pesta kecil di rumah, teman teman. Sekarang kan ada Twitter, ada vlog, pakai itu aja lah. Anak gua lagi kawin nih. Itu asik aja. Make it fun, gitu loh, bikin asik lah yang begini-begini," kata Fahri.

Baginya sebuah pernikahan, menurut sunnah agama pada dasarnya hanya memberitahu orang bahwa sudah dilaksanakan pernikahan.

"Sunnah itu kan syiarnya memberi tahu orang bahwa anak kita sudah menikah. Pengumumannya di Twitter aja. Ya atau vlog kan, bagus. Asik kan zaman sekarang," kata Fahri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas