PDIP Ajak Profesional Bergabung
Pemberian Gelar Doktor Kehormatan bidang Demokrasi Ekonomi untuk Megawati Soekarnoputri rea van
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Pemberian Gelar Doktor Kehormatan bidang Demokrasi Ekonomi untuk Megawati Soekarnoputri dari Mokpo National University Korea Selatan sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Hal ini diungkapkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menekankan pentingnya menghadirkan demokrasi politik dan demokrasi ekonomi yang menciptakan kesejahteraan yang berkeadilan sosial.
“Pemberian Gelar Kehormatan Keenam melalui universitas ternama di Korsel tersebut sarat pesan ideologis dan sangat berarti bagi PDI Perjuangan dan Indonesia. Selamat kepada Ibu Megawati dan kami terus berjuang membumikan Pancasila melalui tatanan sistem perekonomian gotong royong dimana yang kuat membantu yang lemah untuk Indonesia Raya,'' kata HastoKamis (16/11/2017).
Hasto menegaskan para pendiri republik telah mewariskan semangat penataan sistem ekonomi berdasarkan semangat berdiri di atas kaki sendiri. Rasa percaya diri yang begitu besar untuk mewujudkan Indonesia Raya yang seharusnya tidak ada kemiskinan di buminya Indonesia guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi landasan konstitusional sebagai penjabaran sila kelima Pancasila.
''PDI Perjuangan terus mendorong agar cita-cita kesejahteraan tersebut dapat dipercepat melalui kerjasama seluruh kader Partai di eksekutif, legislatif dan struktural Partai,” kata Hasto.
PDI Perjuangan, tambahnya, sangat bangga dengan pemberian gelar doktor kehormatan ini.
“Untuk itu, kami terus membuka diri bagi para profesional untuk bergabung dengan PDI Perjuangan guna menjabarkan demokrasi ekonomi agar Indonesia secepatnya bangkit menjadi bangsa yang berdaulat, berdikari dan berkebudayaan," Hasto memastikan.
"Kaum profesional dengan semangat patriotisme diharapkan dapat memerjuangkan kedaulatan ekonomi Indonesia, sekurang-kurangnya di bidang pangan, energi, sandang, keuangan, pertahanan dan kebudayaan,” kata Hasto.