Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah: Saya Ingatkan Jangan Demonstrasi Kolese Kanisius
Selain sebagai tetangga dekat yang mengerti duduk persoalan, Danhil menilai demonstrasi terhadap Kolese Kanisius tidak elok.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mengingatkan agar tidak ada elemen masyarakat yang melakukan berunjuk rasa terhadap sekolah Kolese Kanisius menyusul adanya sikap 'walk out' alumni Ananda Sukarlan saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan di acara sekolah tersebut.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Danhil Anzar Simanjuntak mengatakan pihaknya tidak akan tinggal diam jika ada demonstrasi terhadap Kolese Kanisius.
Bukan tanpa alasan sikap tersebut diambil Pemuda Muhamamadiyah.
Menurut Dahnil, Kolese dan Muhammadiyah adalah tetangga dekat dan bisa dibilang satu dinding.
Kedua institusi tersebut selama ini saling terbuka. Sehingga unjuk rasa terhadap Kolose Kanisus akan dianggap sebagai demontrasi terhadap PP Muhammadiyah.
Baca: Jokowi: Mestinya DPD Dukung Pemerintah Sedang Bangun Daerah
"Oleh sebab itu lah ketika itu muncul menyebar (ajakan unjuk rasa) dan segala macam kami ingatkan kepada siapapun yang berencana mendemonstrasi Kolese Kanisius, kami ingatkan jangan lakukan itu. Saya ingatkan itu sama dengan mendemonstrasi Pemuda Muhammadiyah," kata Danhil di PP Muhammadiyah, Jumat (16/11/2017).
Selain sebagai tetangga dekat yang mengerti duduk persoalan, Danhil menilai demonstrasi terhadap Kolese Kanisius tidak elok.
Alasannya, perbuatan Ananda Sukarlan dalam hal ini hanya seorang diri tidak terkait dengan sikap seluruh institusi bernama Kolese Kanisius.
"Kalalu teman-teman ikutin berita, beliau-beliau (para Romo dari Kolose) ini sudah bertemu dengan Gubernur DKI dan bahkan walau bukan kesalahan beliau-beliau ini, beliau yang minta maaf," kata Danhil.
Kedua, demonstrasi itu tidak tepat lantaran Kolese adalah institusi pendidikan yang di dalamnya terdapat lebih dari 1.200 siswa.
Dahnil mengatakan demontrasi adalah hak. Namun dia kembali mengingatkan bahwa unjuk rasa tidak tepat diarahkan ke intitusi pendidikan.
"Di situ lagi sekolah kok malah didemontrasi? kami ingatkan itu. Demontrasi di Kanisus itu sama dengan mendemonstrasi tetanggnya yaitu Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah," kata dia.
Peringatan dari PP Muhammadiyah itu merupakan tanggapan atau reaksi terhadap adanya ajakan unjuk rasa melalui pesan berantai di media whatsapp untuk menuntut permintaan maaf atas sikap Ananda Sukarlan dan sekolah Kanisius.