Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Golkar Tak Pernah Klarifikasi soal Emil Dardak Kader PDIP

Idrus Marham mengaku tidak pernah mengklarifikasi terkait apakah Bupati Trenggalek Emil Dardak adalah kader PDI Perjuangan atau tidak.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Golkar Tak Pernah Klarifikasi soal Emil Dardak Kader PDIP
Wahyu Aji
Idrus Marham 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham mengaku tidak pernah mengklarifikasi terkait apakah Bupati Trenggalek Emil Dardak adalah kader PDI Perjuangan atau tidak.

Persetujuan mendukung Emil Dardak yang berdampingan dengan Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jawa Timur 2018 tersebut lebih melihat kepada niat dari Emil sendiri.

"Kami tidak pernah klarifikasi itu baik (pada) partai lain atau tidak, tapi kami hanya melihat potensinya. Emil punya niat suci, cita-cita tinggi untuk kepentingan rakyat dan punya semangat. jadi hanya itu yan kita lihat," ujar Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Baca: PDI Perjuangan: Emil Dardak Tidak Patuhi Perintah Partai

Menurut Idrus, tidak ada yang bisa mengintervensi sikap perseorangan, bahkan partai yang pernah mengusungnya sebagai Bupati Trenggalek pada waktu itu.

Selain itu, lanjut Idrus, persoalan Kartu Tanda Anggota (KTA) hanyalah persoalan formalitas.

"KTA itu formalitas, hubungannya intensif, fungsional dan produktif. Kenapa kita selalu melihat KTA. Untuk apa KTA kalau dia tidak produktif," ucap Idrus.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, politikus PDI perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan, partainya tidak mungkin mencalonkan dua kadernya sekaligus dalam laga pilkada.

Ia juga menilai bahwa Emil yang telah didukung partai lain sama saja tidak patuh terhadap garis partai yang telah mencalonkan kadernya dalam pentas politik di daerah yang sama.

"Kebijakan PDI Perjuangan juga sejak awal memberikan rekomendasi kepada Pak Anas. Artinya Emil tidak sesuai dgn kebijakan PDI Perjuangan yang memberi merekomendasikan kepada Anas. Sehingga ketika dia maju, saya membacanya tidak patuh pada garis partai," kata Eva saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Untuk itu Eva memberikan saran supaya Emil mengundurkan diri dari partai besutan Megawati Soekarnoputri ini.

"Kan kalau sudah ngga, bahkan menempatkan dari sebagai calon ya mundur saja. Enggak usah dipecatlah kan enggak enak," katanya.


Menurutnya, Emil juga tidak konsisten dengan sikapnya dahulu yang telah menyatakan diri ingin tetap fokus menjabat sebagai Bupati Trenggalek.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas