Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Bercerita Soal Pertemuannya Dengan Ulama Asal Afganistan Saat Musyawarah NU

"Presiden Jokowi, kami kagum dengan beragam agama ini, tapi Indonesia sampai sekarang tetap bersatu,"

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jokowi Bercerita Soal Pertemuannya Dengan Ulama Asal Afganistan Saat Musyawarah NU
Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disela-sela pidatonya dalam pembukaan Musyawarah Nahdlatul Ulama di Nusa Tenggara Barat, Presiden Joko Widodo menceritakan bagaimana pertemuan dirinya dengan sejumlah anggota Majelis Tinggi Perdamaian Afganistan di Istana Kepresidenan Bogor, dua hari lalu.

Presiden Jokowi mengatakan para anggota yang merupakan ulama dari Afganistan itu merasa kagum dengan kemajemukan yang ada di Indonesia.

Baca: Posisi Jokowi Sebagai Tokoh Muslim Diakui Negara Lain

"Presiden Jokowi, kami kagum dengan beragam agama ini, tapi Indonesia sampai sekarang tetap bersatu," ujar Presiden Jokowi, Kamis (23/11/2017).

Presiden mengaku dirinya mengutarakan bahwa Indonesia memiliki kawasan yang sangat luas dan memiliki sekitar 17 ribu pulau, beragam agama dan kepercayaan, serta bahasa lokal yang mencapai 1.100 lebih.

Dari keragaman itu, bahkan Indonesia masuk sebagai satu negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

Berita Rekomendasi

Baca: Jokowi Akan Serahkan Nama Calon Panglima TNI Kepada DPR

Selain itu, kekaguman para ulama yang datang ke Indonesia bertambah ketika mereka melihat bagaimana keadaan yang sejuk dan damai di sejumlah pondok pesantren yang mereka kunjungi.

Mereka, kata Presiden, kemudian menceritakan bagaimana Afganistan pada awalnya hanya ada tujuh suku yang bermukim.

Namun karena masing-masing suku memiliki kepentingan dan terjadi pertikaian, maka dari tahun 1973 hingga saat ini, konflik di Afganistan tak kunjung surut.

Baca: Guyon Said Aqil Soal Pilkada dan Pil KB di Hadapan Jokowi


Presiden Jokowi bercerita bahwa Pemerintah Indonesia siap berperan untuk menjadi mediator untuk ikut meredakan pertikaian yang ada.

"Dan saya bilang, InsyaAllah saya sanggupi (menjadi mediator)," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas