Cerita Marsma TNI Asep Chairudin Seputar Mimpi Sahabat Karib Calon Panglima
Asep dan teman-teman satu angkatannya, sudah memiliki prediksi bahwa Hadi akan menjabat sebagai pimpinan tertinggi di Matra Udara.
Editor: Fajar Anjungroso
Hendardi juga menilai, penujukan Hadi menjadi Panglima TNI merupakan langkah tepat guna menata organisasi TNI semakin baik.
Baca: Ini Harga Sepatu yang Dipakai Presiden Jokowi saat Tinjau Infrastruktur di Baleendah
"Penunjukan Hadi juga lebih efektif mengingat masa pensiun yang bersangkutan masih cukup lama sehingga memiliki waktu yang cukup untuk menata organisasi TNI semakin baik," kata Hendardi melalui keterangan tertulis.
Selain itu, penujukan Marsekal Hadi Tjahjanto merupakan langkah yang baik dari Presiden Jokowi karena sejalan dengan aspirasi elemen masyarakat sipil agar Jokowi memilih Panglima baru dengan memperhatikan banyak segi, semata-mata untuk kepentingan organisasi TNI dan untuk kepentingan nasional.
"Selain akan menopang kebijakan maritim pemerintahan Jokowi, juga mengembangkan tradisi rotasi antar matra dalam tubuh TNI yang kontributif bagi penguatan soliditas TNI," jelas Hendardi.
Hendardi pun meyakini bahwa tidak alasan untuk parlemen tidak menyetujui nama Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun pada Matet 2018 mendatang.
"Calon panglima pilihan Jokowi ini dipastikan akan memperoleh persetujuan bulat dari parlemen karena rekam jejak dan prestasinya yang memadai sebagai calon panglima. Tidak ada alasan obyektif yang kuat bagi DPR untuk tidak menyetujui usulan Jokowi," paparnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerahkan nama Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo kepada DPR pagi tadi.
Surat Presiden Jokowi itu diserahkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan diterima Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Senin (4/12/2017) pagi. Selanjutnya, Hadi Tjahjanto akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) di Komisi I DPR nantinya.
Lalu, hasil fit and proper test itu akan dibawa ke rapat paripurna DPR untuk mengambil persetujuan. Adapun Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun pada bulan Maret 2018.(rio/tribun)