Netter Malaysia Soroti Gaya Bahasa Jokowi dan PM Malaysia Soal Klaim Donald Trump: ''Beda Besar!''
Donald Trump mengeluarkan statement dengan mengklaim sepihak atas pengakuan bahwa Yarusalem sebagai ibu kota negara Israel.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari kemarin Presiden Amerika Serikat, Donald Trump membuat statement yang menimbulkan reaksi keras dari berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Donald Trump mengeluarkan statement dengan mengklaim sepihak atas pengakuan bahwa Yarusalem sebagai ibu kota negara Israel.
Presiden RI, Jokowi menentang dengan tegas klaim sepihak tersebut.
"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," ujarnya saat di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (7/12/2017).
Baca: 3 Zodiak Ini Diramalkan Bakal Menuai Rezeki Di Tahun 2018, Anda Salah Satunya?
Kepala Negara juga menyatakan, pengakuan sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.
Amerika Serikat sendiri diketahui merupakan anggota tetap dari Dewan Keamanan PBB sekaligus anggota pendiri PBB.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo sekali lagi menegaskan sikap yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia terkait Palestina.
Indonesia akan terus mendukung perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh rakyat Palestina.
Melalui akun Twitter-nya, Jokowi juga menyatakan sikapnya terhadap permasalahan ini.
Ia juga mengajak kepada rakyat Indonesia untuk memperjuangkan rakyat Palestina.
Baca: BERITA POPULER - Foto Aneh Wanita Berhijab, Nyanyi Di Pernikahan Mantan dan Pelakor Dijebak
"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengakuan itu melanggar resolusi DK dan Majelis Umum PBB. Saya dan rakyat Indonesia tetap konsisten bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya -Jkw"
Selain Jokowi, Perdana Menteri Malaysia, Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak juga mengmbil sikap atas klaim sepihak Donald Trump.