Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fahri Hamzah: AM Fatwa Legenda Politik dari Masa Lalu

Fahri mengatakan, almarhum pernah menjalani masa dibalik jeruji penjara selama lebih dari 12 tahun.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Fahri Hamzah: AM Fatwa Legenda Politik dari Masa Lalu
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Badan Kehormatan DPD AM Fatwa mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (17/9/2016). Kedatangan AM Fatwa untuk menkonfirmasi dugaan tertangkapnya Ketua DPD Irman Gusman dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) penyidik KPK pada Sabtu dinihari. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, mengungkapkan rasa duka cita atas meninggalnya Anggota Dewan Perwakilan Daerah Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa meninggal dunia pada usia 78 tahun di Jakarta, Kamis pagi (14/12/2017).

Fahri mengaku mengenal Fatwa sebagai tokoh politik yang melegenda.

"Saya sudah mengenal beliau sebagai tokoh yang melegenda, beliau terlibat dalam pristiwa-peristiwa politik pada masa lalu. Baik Orde Lama maupun Orde Baru," kata Fahri kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

Baca: Disemayamkan di Komplek Parlemen, Jenazah AM Fatwa Dilepas Ketua DPD RI

Fahri mengatakan, almarhum pernah menjalani masa dibalik jeruji penjara selama lebih dari 12 tahun.

"Keaktifannya di organisasi-organisasi Islam seperti PII, HMI dan lain-lain membuatnya menjadi dikenal luas di kalangan Islam dan non Islam. Sebelum saya menjadi anggota DPR kami bersama-sama di banyak tempat sebelum reformasi dan saat reformasi. bersama almarhum Adi Sasono kami bersama aktif di ICMI dan bersama Prof Amien Rais kami bersama mendorong reformasi," kata Fahri.

Dirinya juga mengungkap kenangan pada tanggal 20 Mei 1998 malam. Saat itu bersama almarhum, meninjau kawasan Monas yang kabarnya sudah dikepung tentara.

Berita Rekomendasi

"Kami bertiga dengan Pak Amien Rais naik mobil Pak Fatwa, Toyota Kijang (berwarna merah hati). Setelah melihat Monas yang dipenuhi alat persenjataan berat kami kembali ke Menteng dan memutuskan untuk membatalkan aksi damai. Keesokan harinya yang ternyata malah Pak Harto mengundurkan diri 21 Mei 1998," kata Fahri.

Baca: Begini Sosok AM Fatwa Di Mata Kerabat

Tak cuma itu, saat bersama-sama di DPR dan MPR, Fahri mengaku mengenal dekat almarhum.

"Sekali cita-cita dan perjuangannya sejak awal sehingga kemampuan dan pandangan politiknya, dia seorang politisi Islam yang memiliki observasi yang sngat luas pada persoalan sejarah, ke-Islaman dan ke-Indonesian," kata Fahri.

Fahri menganggap almarhum AM Fatwa adalah sosok sisa akhir dari peninggalan politik islam dari masa lalu.

"Karena itulah kepergian dia ini membuat kita kehilangan orang yanug pernah sangat ada di pentas politik di negeri ini. Mudah-mudahan kita banyak mengambil banyak contoh dari Pak Fatwa. Karena sesungguhnya beliau merupakan politisi yang sangat senior dan meninggalkan bekas yang sangat mendalam," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas