Ini Penjelasan BNBP Sebab DKI Terkena Efek Gempa Bumi 6,9 SR
Lima menit usai gempa tersebut, BMKG kemudian mengirimkan kekuatan gempa 7,3 SR di kedalaman 105 KM.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan gempa yang mengguncang kawasan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta berkuatan 6,9 skala richter (SR).
Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa tersebut terjadi pada pukul Jumat 15 Desember 2017 pukul 23.47 WIB.
Lima menit usai gempa tersebut, BMKG kemudian mengirimkan kekuatan gempa 7,3 SR di kedalaman 105 KM.
"Dari 7,3 kemudian dimutakhirkan BMKG 6,3 SR sekalian tentang peringatan dini tsunamiya. Posisinya jadi gempanya adalah 6,9 SR berada di daratan," kata Sutopo saat memberikan keterangan pers di kantonya, Jakarta, Sabtu (16/12/2017).
Menurut Sutopo, gempa tersebut mengakibatkan goncangan yang sangat keras terutama yang pada pada 6 MMI (Modified Mercalli Intensity).
Goncangan hebat itu terjadi di wilayah Tasikmalya, Pangandaran, dan Kabupaten Banjar. Kemudian untuk skala 5 MMI berada di Garut, Ciamis, Tasikmalaya, Banjar, Singaparna, Cilacap, Banyumas, Cimahi, Bandung, Tegal, Cirebon dan Indramayu.
"Sedangkan empat MMI meliputi hampir seluruhnya wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DIY Yogyakarta, dan Jawa Tengah meraskaan goncangan yang agak lemah. Ini yang menyebabkan masyarakt DKI mengalami goncangan apalagi mereka tinggal di gedung bertingkat," ujar Sutopo.