Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Elok Ketua Umum Golkar Menjadi Bawahan Presiden di Kabinet

Dorongan Airlangga untuk mundur dari jabatan Menteri Perindustrian terus disuarakan publik.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tak Elok Ketua Umum Golkar Menjadi Bawahan Presiden di Kabinet
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (tengah) bersalaman dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto (kedua kiri) disaksikan Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid (kedua kanan), dan Ketua OC Munaslub Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) usai membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Jakarta, Senin (18/12/2017). Munaslub Partai Golkar kali ini beragendakan menetapkan Airlangga Hartanto menjadi Ketua Umum Partai Golkar serta menegaskan dukungan Partai Golkar kepada Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Lebih lanjut kata dia, Golkar saat ini dalam posisi sulit dan harus melakukan terobosan dan langkah politik yang cepat dan luar biasa untuk mengembalikan citranya yang sedang terpuruk akibat kasus kasus korupsi yang melanda. Terutama terkait mantan ketua umumnya Setya Novanto.

Karenanya Golkar memerlukan ketua umum yang bekerja siang malam dengan konsentrasi penuh.

Ini berarti tegas dia, ketua umum Golkar sulit merangkap jabatan politik penting lainnya seperti Menteri.

"Jadi memang sebaiknya Pak Airlangga mundur dari jabatan Menteri. Jatah Golkar tetap dapat diberikan oleh presiden dengan mengangkat Menteri yang berasal dari Golkar atau kader Golkar," ujarnya.

Dengan demikian jembatan struktural hubungan Jokowi dan Golkar dapat tetap dijaga.

Hubungan keduanya juga tetap dapat dijaga dengan memelihara hubungan pribadi yang baik antara Jokowi dan Airlangga.

"Bagi Airlangga pribadi, dengan berkonsentrasi penuh sebagai ketua umum Golkar, selain dapat mengonsolidasikan Golkar lebih maksimal, juga dapat meningkatkan citra dirinya sebagai pemimpin nasional dan dapat menjadi salah satu alternatif calon wapres untuk Jokowi misalnya," ucapnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas