Jadi Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi Tak Mau Disapa Bapak tetapi Akang
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi tidak memungkiri bahwa saat ini Jawa Barat kehilangan identitas.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi tidak memungkiri bahwa saat ini Jawa Barat kehilangan identitas.
Menurutnya, hilangnya identitas itu mengakibatkan masyarakat Jawa Barat tidak percaya diri.
"Jawa Barat telah lama kultur kebudayaannya hilang. Orang Sunda saat ini tidak memiliki kepercayaan diri," kata Dedi dalam sebuah dialog bertema 'Mencari Solusi untuk Tantangan Pembangunan Jawa Barat 2018-2023' di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (21/12/2017).
Menurut Dedi, identitas kebudayaan itu penting dalam rangka melestarikan budaya asli suatu daerah.
Baca: Tokoh Papua Ungkap Harga BBM Masih Tinggi di Papua, Ini Reaksi Pertamina dan Tantangan dari Jokowi
. Dirinya pun tidak ragu untuk membangkitkan kebanggan terhadap daerah untuk menguatkan identitas.
"Orang Sunda yang percaya diri Dedi Mulyadi, saya ngomong Sunda dalam setiap kesempatan. Saya biasakan ngomong Sampurasun," tuturnya.
Pria yang juga merupakan Ketua DPD I Golkar Jawa Barat itu menuturkan, orang Sunda sulit untuk memulai sesuatu, tetapi jika sudah ada yang memulai dan yang lain mengikuti.
Dirinya pun membudayakan tidak ingin dipanggil Bapak saat hari pertama menjabat Bupati Purwakarta.
"Saya waktu pertama jadi pemimpin tidak mau dipanggil bapak, tapi akang," ujarnya.