Sikap Politik Golkar Terkait Korupsi Hingga Berkembangnya Paham Anti Pancasila
Sikap politik itu disampaikan dalam penutupan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menyampaikan sikap politiknya dalam penutupan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Sikap politik tersebut dibacakan oleh Ketua Steering Committee Ibnu Munzir. Satu di antaranya, yakni keprihatinan Golkar terhadap berkembangnya paham, aliran, dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Golkar, lanjut dia, juga prihatin atas terjadinya tindakan intoleransi dan persekusi yang dapat mengancam kebhinekaan dan keutuhan bangsa.
"Oleh karena itu, partai Golkar mendukung kebijakan pemerintah untuk memperkuat kembali pengamalan nilai-nilai Pancasila secara demokratis, partisipatif dan edukatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata Ibnu Munzir.
Ia melanjutkan, partai Golkar bersama dengan partai politik lain dan masyarakat akan memperjuangkan lahirnya RUU Pengamalan Nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, Golkar mendesak aparat penegak hukum, yakni Polri, Kejaksaan, dan KPK, untuk bersinergi dalam pemberantasan korupsi secara adil, tidak tebang pilih, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
"Sejalan dengan itu, Partai Golkar tidak setuju terhadap setiap upaya yang bertujuan untuk melemahkan KPK," tuturnya.(*)