Menko PMK Puan Maharani: Vaksinasi, Kecukupan Gizi dan Pendidikan Bagian dari Kasih Sayang Ibu
Menko PMK Puan Maharani berharap Hari Ibu digunakan sebagai momentum penting meningkatkan gizi dan peran ibu.
Editor: Hasanudin Aco
Menko PMK pada acara ini juga turut membacakan puisi bersama menteri-menteri perempuan lainnya.
“Jadilah ibu yang memperkokoh karakter bangsa, memperhalus budi pekerti dan mengajarkan tradisi luhur, demi kebangkitan bangsa Indonesia,” ucap Menko PMK saat membacakan puisi.
Setelah pembacaan puisi, Menko PNK bersama Presiden dan para menteri berinteraksi dengan mama-mama disekitar panggung, memberikan secara simbolis sertifikat dan mencicipi kuliner di bazar sekitar panggung dan berfoto bersama dengan para pemuka adat/masyarakat.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menjelaskan proses terbentuknya hari ibu.
Berawal pada tahun 1928, tidak lama setelah Sumpah Pemuda dikumandangkan, beberapa aktivis perempuan yang terlibat di kongres pemuda terinspirasi untuk menyuarakan persatuan Indonesia melalui kongres versi perempuan yang pertama berkumandang pada tanggal 22 Desember 1928 yang kini diperingati sebagai hari ibu.
Hari ibu di Indonesia adalah gerakan kebangsaan yang diawali oleh 1000 orang perempuan dari 30 organisasi pada 89 tahun yang lalu.
Hari ibu di Indonesia memiliki nilai perjuangan kemerdekaan dan perbaikan nasib perempuan dan peringatan atas kewajiban kaum perempuan Indonesia untuk menjadi ibu bangsa.
“Indonesia memiliki sembilan menteri perempuan kabinet kerja yang nyatanya terbanyak di dunia,” ujar Presiden Joko Widodo.