Fahri Hamzah: Tahun 2018 Jangan Lagi Bilang Hentikan Keributan
Fahri Hamzah mengajak seluruh masyarakat untuk membantu mengingatkan Jokowi, bahwa bangsa Indonesia akan memasuki memasuki tahun politik penuh di 2018
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Fahri Hamzah, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membantu mengingatkan Presiden Jokowi, bahwa bangsa Indonesia akan memasuki memasuki tahun politik penuh di 2018.
"Saya ingin membuat catatan dengan niat membantu. Kalau diterima baik Alhamdulillah, kalau nggak ya ga papa," kata Fahri Hamzah lewat akun twitternya @Fahrihamzah, Minggu (31/12/2017).
Fahri menyebut tahun 2018, adalah tahun politik penuh, karena awal 2019-nya semua suksesi digabung, semua pemimpin nasional dipilih bersamaan, mulai DPR-RI, DPD, Presiden dan wakilnya.
Baca: Menanti Sikap Jusuf Kalla Andai Jokowi Maju Pilpres 2019
Menurutnya, suka atau tidak suka, tahun 2018 akan penuh dengan dinamika politik.
"Presiden dan kita semua tidak bisa lagi bicara hentikan keributan, tahun 2018 adalah tahun ribut, suka atau tidak. Semua negara demokrasi yang ada proses pemilu luber jujur dan adil (jurdil). Karena dalam demokrasi, semua suksesi itu terjadwal, kompetisi terjadwal," kata Fahri.
Fahri mengingatkan supaya pertarungan ini lebih baik difasilitasi dan menjadi kegembiraan daripada disumbat dan meledak.
Fahri mengatakan, dalam demokrasi, semua pihak harus percaya kedewasaan rakyat.
Untuk itu kalau nanti banyak yang memberikan kritik kepada pemerintah harus diterima, lantaran hal tersebut konsekuensi dari pemerintah yang berkuasa.
Baca: Jokowi Naik Andong di Malioboro, Sang Kusir Ketiban Rezeki Rp 500 Ribu
Tahun 2018 kata Fahri, ada banyak orang yang akan turun ke gelanggang melakukan kritik kepada pemerintah. Mungkin kemarin tiga tahun libur, karena sibuk atau menahan diri.
"Tapi tahun 2018 orang semuanya ingin jadi pemain, mereka akan ambil bagian. Saya perlu sampaikan ini agar tim penguasa petahana mempersiapkan diri. Apalagi tahun 2018 akan ada Pilkada serempak maka ia tak hanya akan jadi perantara kepada pertarungan politik 2019, tapi merupakan pertarungan itu sendiri. Siapkan pertahanan yang baik," katanya.
Lebih lanjut Fahri juga menyampaikan, supaya tidak ada dua sikap ekstrem, pertama menganggap ini sebagai upaya menjatuhkan pemerintah atau kedua, menganggap pemerintah tidak perlu menanggapi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.