Plt Sekda Beberkan Dugaan Keterlibatan Gubernur Zumi Zola Kepada Penyidik KPK
Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Pemprov Jambi, Erwan Malik, mengungkap dugaan keterlibatan atasannya, Gubernur Zumi Zola.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Lifa menceritakan, Erwan Malik sampai beberapa kali menghadap pimpinan DPRD dan Zumi Zola untuk membahas pemulusan "ketok palu" RAPBD 2018.
Baca: Demokrat Sebut Syaharie Jaang Sempat Didesak Tunjuk Kapolda Kaltim Sebagai Calon Wakil Gubernurnya
"Kalimatnya tidak demikian, melainkan lebih pada perintah yang tersirat dan tersurat, enggak ada kalimat uang ketok palu, itu permintaan itu," ungkapnya.
Lifa membeberkan pengakuan Erwan Malil tentang kalimat dari Zumi Zola yang menyiratkan perintah uang untuk "ketok palu" RAPBD 2018.
Selanjutnya Zumi Zola memberikan rincian arahannya dengan sangat jelas.
"Langsung melapor kepada atasannya, yaitu Pak Gubernur. Dan di situlah sebagai seorang pejabat Sekda yang Plt saja beliau menjalankan arahan untuk 'Jangan permalukan saya'," bebernya
Lifa membenarkan, Erwan Malik juga menyampaikan pengakuan kepada penyidik kPK, bahwa keluarganya di Jambi mendapat intimidasi dari oknum anggota DPRD.
Baca: Said Aqil Singgung Ahok Dalam Muhasabah NU 2017
"Benar demikian terjadi. Tapi, mungkin rilis dari KPK yang akan lebih menjelaskan. Klien kami juga sudah terbuka semuanya. Sebelum klien kami memberikan keterangan lengkap hari ini, terakhir untuk sebagai tersangka sebelumnya yang lain tersangka juga sudah membicarakan hal yang sama dan ada rekaman juga," paparnya.
Erwan juga dikonfirmasi penyidik KPK tentang isi rekaman sadapan pembicaraannya dengan beberapa anggota DPRD terkait perkara ini.
"Beberapa, termasuk dengan pimpinannya termasuk dengan atasannya," ujarnya.
Sementara itu, juru bicara KPK Febri Diansyah memastikan penyidik akan mencermati dan mendalami seluruh pengakuan Erwan Malik, termasuk hasil konfirmasi rekaman pembicaraan.
Baca: Bahas Kriminalisasi Kadernya di Kalimantan Timur, SBY Ungkit Kasus Sylviana Saat Pilkada Jakarta
"Semua informasi yang disampaikan ke penyidik tentu akan kami cermati lebih lanjut. Tapi secara spesifik informasi tersebut valid atau tidak, kami akan lihat kesesuaiannya dengan bukti yang lain," ujar Febri.