Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PDIP: Poros Kami dengan PKB dan NU Sudah Kuat

"PDI Perjuangan bukan partai yang berpindah-pindah (dukungan) hanya karena manuver elit (politik lainnya),"

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sekjen PDIP: Poros Kami dengan PKB dan NU Sudah Kuat
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat ditemui di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan hingga kini pihaknya masih solid dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan para kyai Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pilkada jawa Timur.

"Ya poros kami dengan PKB, dengan NU itu sudah kuat," ujar Hasto, saat ditemui di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2018).

Baca: Romy: Kader Rindu Bu Khofifah Kembali ke Pangkuan PPP

Ia menegaskan PDIP bukan partai yang mudah berpindah mencari 'sekutu baru'.

"PDI Perjuangan bukan partai yang berpindah-pindah (dukungan) hanya karena manuver elit (politik lainnya)," tegas Hasto.

Ia menyatakan pihaknya sangat tegak dalam mengambil keputusan, apalagi menyangkut pemilihan bakal calon pemimpin.

BERITA REKOMENDASI

Baca: PPP Resmi Usung Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur

"Kami berdiri dengan tegak, karena keputusan diambil dengan penuh keyakinan," jelas Hasto.

Karena itu, PDIP menurut Hasto tidak memikirkan manuver politik rivalnya yang menurutnya hanya menginginkan kekuasaan dan jabatan, bukan mengabdi untuk rakyat.

"Jadi kami tidak memusingkan manuver elit yang hanya bergerak untuk kekuasaan, untuk jabatan," kata Hasto.

Lebih lanjut ia kembali menegaskan, yang dipikirkan partainya saat ini mencegah agar langkah politik hitam itu tidak kembali terjadi.

Baca: Romy Sebut Lucu, Partai Pengusung Labeli Jokowi Anti-Islam dan Pro Komunis

Ia pun menekankan agar persaingan dilakukan secara sehat, melalui adu gagasan, bukan menjegal dengan cara kotor.

"Jadi intinya agar bagaimana upaya-upaya penzaliman itu tidak (kembali) terjadi lah, kita bersaing tetapi dengan gagasan-gagasan yang sehat untuk rakyat, bukan dengan menjegal di tengah jalan," kata Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas