Ridwan Kamil Mengaku Tidak Tahu kenapa PDIP Batal Mendukungnya
Ridwan Kamil mengaku tidak tahu, mengapa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), batal memberikan dukungan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ridwan Kamil mengaku tidak tahu, mengapa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), batal memberikan dukungan kepadanya sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018 ini. Namun, ia tetap menghargai keputusan partai berlambang kepala banteng itu.
"Lho, saya kan tidak paham, karena objek mendukung tidak mendukung bukan dari saya, saya ini pengantin, disukai tidak disukai, iya tidaknya, saya tidak bisa menggali terlalu jauh," ujarnya kepada wartawan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2017).
Sebelumnya Ridwan Kamil alias Emil, sempat digadang-gadang juga akan didukung oleh PDIP selain didukung oleh Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang sudah lebih dahulu mendeklarasikan dukungannya. Pada Rabu lalu (3/1), Emil masih sempat main ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, untuk mengupayakan dukungan.
Baca: Jika Menang di Jabar, Ridwan Kamil Akan Dukung Jokowi di Pilpres
"Menyampaikan, mencairkan informasi-informasi, persepsi yang mungkin belum tentu sama. Karena posisi saya tamu, saya tidak berharap terlalu banyak," ujarnya.
"PDIP punya mekanisme sendiri, sudah jauh-jauh hari berhitung, tapi dengan saya diterima bersilaturahmi, menandakan kita punya dukungan politik sopan santun, beretika, sebenarnya tergetnya seperti itu," katanya.
Baca: Usianya 19 Tahun, Pemain Leicester ini Jadi Pesepakbola Terkaya, Ternyata Anggota Kerajaan Brunei
Namun, tanpa dukungan PDIP, pasangan Emil-Ruzhanul Ulum alias Uu sudah punya modal yang cukup dari partai pendukung yang sudah ada, yakni 24 kursi. Dengan demikian pada 8-10 Januari mendatang, pasangan tersebut menurutnya sudah bisa mendaftar sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur.
"Tapi kita kan prinsipnya makin banyak yang mendukung semakin baik," katanya.
PDIP sebagai partai pemilik suara terbanyak di DPRD Jawa Barat, akhirnya mengusung kadernya sendiri, TB Hasanudin sebagai calon gubernur, dengan didampingi seorang anggota Polri yang sampai saat ini masih aktif, Anton Charliyan.