TB Hasanuddin-Anton, Duet TNI-Polri Amankan PDIP di Jawa Barat
Pola menduetkan pensiunan jenderal dari TNI dan Polri kini menjadi "resep" terbaru dari putri mendiang Bung Karno
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teka-teki siapa sosok calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat yang akan diusung PDI Perjuangan akhirnya terjawab sudah.
Dua sosok bertabur "bintang" akhirnya didapuk partai besutan Megawati Soekarnoputri menjadi bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat adalah mantan Sekretaris Militer Presiden yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) TB Hasanudin yang diduetkan dengan mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan.
Pola menduetkan pensiunan jenderal dari TNI dan Polri kini menjadi "resep" terbaru dari putri mendiang Bung Karno yang dikenal punya feeling kuat dalam mencari pemimpin.
Baca: Dapat Order Tengah Malam, Sampai Tempat Ternyata Rumah Kosong, saat Kabur Ada yang Ikut di Mobilnya
Nama-nama seperti Joko Widodo, Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Ganjar Pranowo, Nurdin Abdullah dan lain-lain yang sukses memimpin daerahnya masing-masing adalah penemuan tangan dingin Megawati.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Dr Ari Junaedi mengakui terpilihnya duet TB Hasanudin dan Anton Charliyan membawa "pesan" Jawa Barat butuh sentuhan keamanan dalam pola pembangunan semesta.
TB yang sudah lama pensiun dari militer dikenal dekat dan membumi dengan berbagai kalangan warga Jawa Baraf sedangkan jejak rekam Anton Charliyan sebagai Kapolwil Priangan dan Kapolda Jabar juga cukup moncer.
"Aksi teroris bom panci di Bandung berhasil diungkal dalam hitungan jam oleh Charliyan. Oleh karena itu pilihan Megawati untuk Jabar sangat genuine sekaligus membuat cetar membahana, "ujar Ari Junaedi.
Untuk pilgub Jabar, Ari melihat nantinya pemilih akan mendapat banyak variasi apakah pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzanul Ulum, Dedy Mizwar - Dedi Mulyadi ataukah TB Hasanudin - Anton Charliyan.
"Ibarat etalase toko kini jualan di pilkada semakin lengkap dan bervariasi. Soal siapakah yang akan jadi jawara, ditentukan oleh seberapa efektif kerja mesin partai dan efektifitas kanpanye para calon," kata Ari Junaedi.
"Yang jelas, Jawa Barat harus berubah dan warga Jawa Barat harusnya tidak terpaku dengan "kasep" tampang tapi pada "kasep" program pembangunan yang nyata-nyata dirasakan warga Tatar Parahyangan," kata pengajar di Program S1 dan S2 UI ini.