Kantornya Didemo Peserta Aksi 121, Ini Respon Facebook Indonesia
Dalam kegiatan ini, peserta aksi 121 tidak berhasil bertemu dengan pihak Facebook Indonesia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Facebook Indonesia akan tetap menghapus konten-konten yang melanggar standar komunitas yang telah ditetapkan, guna menjaga media sosial tetap aman dan nyaman bagi penggunanya.
Juru bicara Facebook yang tidak menyebutkan namanya melalui keterangan tertulis, menyatakan, Facebook ingin agar semua orang yang menggunakan Facebook merasa aman dan nyaman saat mereka berbagi cerita maupun berhubungan dengan teman serta keluarga.
"Kami terbuka apabila Facebook digunakan untuk berdiskusi mengenai beragam topik dan gagasan serta meningkatkan kesadaran akan isu yang penting bagi masyarakat," tulisnya, Jakarta, Jumat (12/1/2018).
Juru bicara Facebook menjelaska pihaknya akan menghapus konten yang melanggar standar komunitas yang telah ditetapkan dan dibuat untuk mencegah adanya organisasi atau individu yang menyerukan ujaran kebencian.
"Atau kekerasan terhadap pihak lain yang memiliki pandangan berbeda dengan mereka," ucapnya.
Baca: Eggi Sudjana: Facebook Blokir Akun Dakwah Umat Islam, Akun LGBT Malah Dibiarkan Eksis
Pada hari ini, peserta aksi 121 yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Tolak Kezhaliman Facebook, melakukan demo di depan kantor Facebook Indonesia di gedung Capital Place, Gatot Subroto.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 14.38 WIB hingga pukul 16.15 WIB berjalan tertib dan terus menyurukan bahwa Facebook telah menzhalimi umat Islama dengan menutup akun para ulama dan kegiatan Islam.
Dalam kegiatan ini, peserta aksi 121 tidak berhasil bertemu dengan pihak Facebook Indonesia karena berdasarkan keterangan pengelola gedung, sudah tiga hari tidak ada aktivitas dari karyawan Facebook Indonesia.
Adapun, tuntutan peserta aksi 121 di antaranya :
1. Agar Facebook tidak semena-mena terhadap akun-akun milik Ummat lslam
2. Agar Facebook teliti dan cermat dalam bertindak di negeri mayoritas muslim yang berdasarkan Pancasila ini, yang sila pertamanya adalah "KETUHANAN YANG MAHA ESA"
3. Agar Facebook bersikap netral terhadap konsumennya dan tidak menjadi kepentingan golongan tertentu.
4. Bila sikap semena-mena dan tidak adil kembali ditunjukkan, maka kami akan datang kembali ke kantor Facebook dengan jumlah yang lebih besar.