Puluhan Petugas Medis TNI Dikirim Ke Kabupaten Asmat
Pangdam Cendrawasih, Mayjend TNI. George Elnadus Supit, mengatakan pihaknya masih mendata berapa jumlah total yang terjangkit.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prajurit-prajurit TNI dari Kodam Cendrawasih, sudah diterjunkan ke wilayah-wilayah di kabupaten Asmat, Papua, di mana terdapat banyak anak terjangkit campak dan gizi buruk.
Pangdam Cendrawasih, Mayjend TNI George Elnadus Supit, mengatakan pihaknya masih mendata berapa jumlah total yang terjangkit.
Kepada wartawan di Mabes TNI Angkatan Darat (AD), Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018), George Elnadus Supit menyebutkan bahwa sampai saat ini, informasi yang sampai kepadanya, adalah sudah ada ratusan anak yang terjangkit gizi buruk dan campak, di wiayah kabupaten Asmat.
Jumlah pastinya masih dalam proses penghitungan menurut Pangdam Cendrawasih.
"Ratusan, tapi kita belum pasati, karena kita juga lagi mengecek ke sana," ujarnya.
Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut, adalah masyarakat pedalaman, yang kurang menerima inforasi dengan baik tentang kesehatan.
Baca: Sekjen Hanura: Gede Pasek Tak Paham AD/ART
Selain itu akses fasilitas kesehatan di lokasi-lokasi tersebut juga dapat dikatakan minim. Dengan demikian sangat mungkin warga tidak bisa mengantisipasi menyebarnya virus campak.
"Karena masyarakat pedalaman ini kan masalah pendidikan, kesehatan juga masih sangat kurang, seharusnya mereka imunisasi untuk anak-anaknya, tapi itu tidak dilaksanakan," ujarnya.
"Disamping itu juga kan tempatnya terpencar, tenaga medis yang ada di sana, kita tahu tenaga medis di Papua kan sangat kurang, terjadi itu, wabah Campak, gizi buruk. Sebenarnya tidak sebanyak itu (jumlahnya), tapi tetaplah segera ditangani," katanya.
Atas instruksi Panglima TNI. Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, hari ini menurutnya sekitar 30 - 50 orang tenaga medis dari TNI, segera diluncurkan ke lokasi tersebut.
Selain itu rombongan tersebut juga membawa bantuan, yang antara lain berbentuk bahan makanan. Ke titik-titik mana saja mereka disebar, Pangdam Cendrawasih mengaku belum bisa menjelaskan.