Kata Kalla, Ini Tantangan Bamsoet Sebagai Ketua DPR
Tugas lainnya menurut Kalla yakni melakukan efisiensi anggaran dan juga meningkatkan produktifitas legislasi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sejumlah tantangan menanti Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR yang baru menggantikan Setya Novanto.
Tugas pertama yakni meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap DPR.
"Ya mengelola DPR itu dapat dipercaya oleh masyarakat, meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada DPR," kata Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, (16/1/2018).
Tugas lainnya menurut Kalla yakni melakukan efisiensi anggaran dan juga meningkatkan produktifitas legislasi.
Untuk diketahui produktifitas DPR menjadi sorotan. Berdasarkan catatan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia ( Formappi) sepanjang 2017, DPR hanya mampu menghasilkan 11,5 persen produk legislasi, atai hanya 6 Undang-undang dari 52 rancang undang-undang prioritas.
Baca: Besok, Polisi Periksa Menteri Nasir Atas Tudingan Keturunan PKI
"Katakanlah UU, jangan hanya setahun hanya 6, tapi naiklah. Sehingga DPR itu lebih betul-betul jadi legislatif yang baik, tugas Bamsoet itu," katanya.
Selain itu terkait pansus Angket KPK, Kalla mengatakan Bamsoet telah berjanji untuk segera menyelesaikannya.
Untuk diketahui Bambang Soesatyo telah dilantik sebagai ketua DPR melalui rapat paripurna pada Senin kemarin, (15/1/2018).
Usai pelantikan , Bambang Soesatyo mengatakan sejumlah pekerjaan menantinya sebagai Ketua DPR. Pertama yakni menyelesaikan pansus Angket DPR untuk KPK dalam waktu dekat.
"Pertama saya sudah bisa lakukan tugas-tugas DPR, pertama agenda saya adalah menyelesaikan angket KPK dalam waktu dekat ini dengan melahirkan kesimpulan dan rekomendasi," ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (15/1/2018).
Pekerjaan selanjutnya yakni menyelesaikan revisi Undang-undang MD3 yang selama ini tertunda.
Selain itu konsolidasi bersama seluruh fraksi di DPR untuk menjaga iklim politik agar kondusif dalam menghadapi Pilkada serentak.
"Kita sama-sama tahu bahwa di depan mata kita ada tantangan pesat politik pilkada serentak yang tidak kecil juga potensi ancaman gangguan ketertiban di beberapa derah, dari sini kita dorong komisi-komisi terkait untuk tingkatkan pengawasannya melalui mitra-mitra yang bersinggungan dengan pesta politik pilkada serentak ini," katanya.
Selain itu menurutnya tugas kedepan yakni membantu pemerintah meningkatkan ekonomi. Sehingga berbagai resiko dari kerawanan yang terjadi dalam tahun politik dalam bidang ekonomi dapat teratasi.
"Sebagai mitra tentu kita akan mendorong tercapainya suatu solusi agar rakyat bisa memasuki kehidupan yang lebih baik apalagi menjelang kerawanan pesta politik baik tahun ini maupun tahun depan," katanya.