Kapolri Sebut Alasan Potensi Kerawanan Pilkada Tidak Tinggi
Tito menyebut ada tiga alasan mengapa potensi kerawanan tidak terlalu tinggi dan berlangsung aman.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengatakan potensi kerawanan Pilkada serentak 2018, tidak terlalu tinggi.
Hal ini diungkapkan Tito usai mengikuti Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2018 di Auditorium Mutiara Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).
Tito menyebut ada tiga alasan mengapa potensi kerawanan tidak terlalu tinggi dan berlangsung aman. Alasan pertama adalah karena sudah seringnya Indonesia mengalami Pilkada.
"Pertama, karena kita sudah sering mengalami pilkada. Di tahun 2015 saja ada 200 lebih pilkada berlangsung aman," ujar Tito kepada awak media.
Kedua, Tito berkeyakinan kesadaran masyarakat untuk berdemokrasi sudah semakin tinggi. Hal ini akan berpengaruh untuk keamanan selama berlangsungnya Pilkada.
"Ketiga, poin terpenting, Polri dan TNI kompak. Selagi Polri TNI kompak sampai kejadian terbawah, insyaallah akan aman," imbuhnya.
Baca: 100 Hari Anies-Sandi dan Realisasi Program Rumah DP 0 Persen
Lebih lanjut, Tito mengatakan Polri dan TNI akan berada pada posisi netral. Ia sudah menginstruksikan hal tersebut kepada seluruh jajaran Polri.
Posisi netral ini, kata Tito, juga merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo. Bila TNI Polri netral, maka kedua institusi ini akan dipercaya publik. Kalau sudah dapat kepercayaan publik, urai Tito, keduanya bakal diberi legitimasi untuk bertindak.
"Yang lain pasti takut lah kalau misalnya Polrinya sudah netral, ada yang macam-macam ya kita tindak. Saya kira itu saja mohon doa restu, insyaAllah Pilkada aman," pungkasnya.