Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Masih Lemah, Brimob Penembak Pengawal Prabowo Belum Bisa Diperiksa

Kondisi Briptu AR masih belum memungkinkan untuk diperiksa oleh pihak kepolisian. Pasalnya, anggota Brimob Kelapa Dua

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kondisi Masih Lemah, Brimob Penembak Pengawal Prabowo Belum Bisa Diperiksa
TribunStyle.com/ Kolase
Fernando Wowor saat menjalankan tugas sebagai pengawal Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi Briptu AR masih belum memungkinkan untuk diperiksa oleh pihak kepolisian. Pasalnya, anggota Brimob Kelapa Dua, Depok itu masih terbaring lemah di tempat tidur ruang ICU.

Tribun sempat mencoba melihat kondisi yang bersangkutan di RS Polri Jakarta di lantai dua. Terlihat dari pintu kaca, Briptu AR masih terbaring di tempat tidurnya. Beberapa selang infus terlihat masih terpasang di lengan dan wajahnya.

Baca: Jeritan Hati Sang Ayah yang Putrinya Tewas Usai Berhubungan Badan Dengan Pacar

Seorang pria tengah duduk diujung ruangan menemani proses penyembuhan Briptu AR.

Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Perawatan RS Polri Jakarta, Kombes Pol dr. Yayok Witarto menjelaskan kondisi kesehatan pria 26 tahun itu masih belum ada perkembangan signifikan. "Masih sama seperti kemarin," kata dia di RS Polri, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Dirinya mengatakan Briptu AR juga masih belum memungkinkan untuk berkomunikasi. Pasalnya, polisi yang terlibat perkelahian di lapangan parkir tempat hiburan LIPPS Bogor itu, masih sangat terbatas komunikasinya. Meski, Briptu AR dapat mendengar pertanyaan orang di sekitarnya.

"Masih tidak mungkin diperiksa. Dia mendengar, tapi ya tidak bisa menjawab karena masih susah bicaranya," tukasnya.

BERITA TERKAIT

Selang yang terlihat di wajah Briptu AR, kata Yayok adalah selang makanan yang dimasukkan dari hidung hingga tenggorokan. Masih membutuhkan waktu yang lama agar dia dapat sembuh total hingga sadarkan diri.

"Ya masih sangat butuh waktu, karena ini traumanya cukup parah di bagian wajah dan tangan sebelah kiri," ucapnya.

Hingga saat ini, pihak kepolisian dan juga keluarga masih belum menjenguk yang bersangkutan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Hal senada juga diucapkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol M. Iqbal menjelaskan anggota Brimob, Briptu AR, masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati sehingga tidak dapat dimintai keterangan. Sehingga, penanganan kasus masih belum mendapatkan titik terang.

"Ini akan kami periksa ketika kondisinya normal. Sehingga keterangan valid, jangan sampai dipaksakan keterangan tidak valid atau tidak fakta," ujarnya.

Dia menjelaskan, perselisihan antara Briptu AR dan Fernando Wowor terjadi secara tiba-tiba karena diduga permasalahan internal. Namun, Iqbal mengaku belum dapat menjelaskan kronologi insiden tersebut.

Hal ini karena sejumlah saksi masih di dalam proses pemeriksaan. Polresta Bogor yang menangani masalah ini sedang melakukan proses penyelidikan secara maraton.

"Proses penyelidikan akan terus berlangsung. Katakan yang diduga melakukan penembakan turut menjadi korban ada luka luka. Kami ungkap nanti ke ruang publik ketika ini sudah selesai," tandasnya.

Amankan Senjata

Pihak Kepolisian telah menyita satu pucuk senjata api yang diduga digunakan saat kejadian tertembaknya Fernando Wowor di sebuah lokasi parkir diskotek di kawasan Bogor Timur, Kota Bogor.

Kabid Kum Polda Jabar, Kombes Pol Iksantyo Bagus Pramono memastikan bahwa sejata yang disita tersebut bukanlah sejata jenis Glock.
"Senjata bukan glock tetapi jenis HS," katanya.

Sementara itu, Wadir Reskrimum Polda Jabar AKBP Trunoyudho Wisnu Andiko mengatakan bahwa senjata yang disita merupakan sejata jenis HS kaliber 9 milimeter.

"Senjata yang diamankan yang kita sita kaliber 9 milimeter," katanya saat melakukan pers rilis di Mako Polresta Bogor Kota Jalan Kapten Muslihat Kecamatan Bogor Kota, Selasa (23/1)
Nantinya pihak kepolisian juga akan meminta ahli senjata untuk memeriksa senjata tersebut.

Karena menurutnya senjata yang mengeluarkan peluru tidak begitu saja bisa meletus.

"Kita juga akan uji melalui ahlinya, karena sejata bisa meletus tentunya ada sistem yang harus dioperasionalkan dan itu akan kita lihat," katanya.
Selain mengamankan senjata api, pihak kepolisian juga menyita alat bukti lain terkait peristiwa cekcok antara anggota Brimob dan Mahasiswa di lokasi parkir diskotek Lipss.

"kita menyita alat bukti yang terkait, senjata api kita masih melakukan penyitaan, kemudian magazin satu buah, amunisi empat butir, CCTV kita akan uji, kita juga menyita benda benda yang terkait keributan disana, sapu dan gagang kayu," katanya.

Selain itu polisi juga menemukan temuan lainnya. Temuan tersebut berupa sebuah proyektil yang bersarang di tubuh almarhum Fernando Wowor.
"Ada proyektil senjata bersarang di tubuh almarhum dan ini masih kita akan lakukan uji lagi terhadap proyektil," ujarnya.(Tribunnews/ryo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas