Penderita Campak dan Gizi Buruk di Papua Terisolir, Presiden Jokowi Instruksikan Buka Akses
Jika akses sudah terbuka, tahap selanjutnya adalah membangun pertanian di wilayah-wilayah tersebut untuk mengatasi persoalan pangan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya melakukan tiga langkah penanganan wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua.
Menurut Jokowi, Pemerintah telah mengirimkan tim Kementerian Kesehatan bersama TNI dan Polri untuk membantu korban wabah, meskipun lokasinya sulit dijangkau.
Sebab, solusi merelokasi warga dalam kelompok besar, yang sebelumnya sempat terlontar, terkendala adat, tradisi, serta hak ulayat.
Hal itu dikatakan Jokowi di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2018), setelah mendengar pemaparan Gubernur Papua Lukas Enembe, Bupati Asmat Elisa Kambu, dan Wakil Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nimiangge.
"Untuk menyelesaikan ini, yang pertama adalah infrastruktur (membuka akses) harus segera dirampungkan agar yang terisolasi ini bisa terbuka," ujar Jokowi, saat ditemui di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Jika akses sudah terbuka, tahap selanjutnya adalah membangun pertanian di wilayah-wilayah tersebut untuk mengatasi persoalan pangan. Upaya itu juga dilakukan untuk menahan masyarakat di sana untuk berpindah-pindah tempat tinggal.
"Jadi tadi malam (pertemuan dengan kepala daerah) setuju harus ada pertanian, sehingga mereka bisa menetap kalau sudah menetap ini gampang," ucap Jokowi.
Kemudian tahapan ketiga yang merupakan penanganan jangka pendek, yaitu dengan memberikan vaksinasi kepada masyarakat di Kabupaten Asmat.
Namun, hal ini juga tidak mudah karena akses dokter menuju lokasi cukup sulit dan ada yang tidak mau diberikan vaksinasi.(*)