Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Tukang Becak Menangis Tak Mampu Bayar Iuran Komputer Anaknya

Tak punya pilihan lain, pekerja bangunan itu akhirnya melunasinya dengan menggunakan dana manfaat Program Indonesia Pintar (PIP).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketika Tukang Becak Menangis Tak Mampu Bayar Iuran Komputer Anaknya
KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto
Muhaimin (39), warga Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah tak kuasa menahan air matanya saat mengadu ke‎ kantor Sekretariat Dewan Pendidikan Kabupaten Blora, Rabu (24/1/2018). 

Dijelaskan Sabarudin, dalam surat edaran Mendikbud menyatakan bahwa sekolah calon penyelenggara UNBK dilarang memberatkan atau membebani orangtua siswa dengan pungutan dan sebagainya untuk membeli atau menyewa komputer demi pelaksanaan UNBK.

"Sukarela atau sumbangan janganlah dijadikan alasan, apalagi sudah dianggarkan oleh APBD. Kalau memang anggarannya tidak cukup, tetap tidak boleh membebankan kepada wali murid. Harapannya UNBK bisa dilakukan bersama, namun harus mengukur kemampuan, jika sekolah belum siap tidak usah dilaksanakan," tegasnya.

Penulis: Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ketika Tukang Becak Menangis Tak Mampu Bayar Iuran Komputer Anaknya

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas