Kisah Atmani, Janda Tua dari Pamekasan Rela Tak Makan Asalkan Dua Anaknya yang Lumpuh Bertahan Hidup
Setiap hari, Atmani sendirian merawat kedua anaknya, Subaidi (35) dan Umratul (22). Mulai dari memandikan, memasak dan mencari makan untuk keduanya.
Editor: Hasanudin Aco
Bahkan, barang-barang hasil pemberian orang lain juga dijual.
"Saya sudah tak punya kemampuan apa lagi ketika sudah kepepet. Mau utang lagi ke tetangga sudah malu. Lebih baik saya yang lapar daripada dua anak saya yang tidak makan," imbuhnya.
Mausul Nasri, tetangga Atmani, salah satu orang yang sering mencarikan santunan untuk Armani mengatakan, bantuan yang diterima Atmani tidak menentu.
Yang agak rutin, bantuan dari pelajar Pamekasan yang ada di Timur Tengah. Setiap bulan kadang Rp 400.000 atau di bawah itu. Bantuan itu dikirimkan melalui rekening Mausul Nasri.
"Kalau ada, saya serahkan ke Atmani. Tapi saya lihat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya selama sebulan," ungkap Mausul.
Mausul menambahkan, beberapa orang yang datang memberikan bantuan langsung di antaranya Kepala Polres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo dan mantan Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman. Mereka datang membawa sembako dan uang sebagai bekal belanja kebutuhan sehari-hari.
Subaidi dan Umratul lumpuh sejak masih anak balita. Awalnya, Subaidi mengalami demam tinggi saat masih usia satu tahun. Namun karena terkendala biaya, hanya dirawat di rumahnya. Satu-satunya pengobatan yang dilakukan oleh Atmani dan suaminya adalah pergi ke dukun.
Begitu juga dengan anak keduanya, Umratul. Demam tinggi juga menjadi penyebab awal lumpuhnya saat kira-kira berusia satu tahun.
"Andaikan dulu ada biaya ke rumah sakit mungkin anak saya tidak lumpuh semua seperti sekarang. Tapi ini mungkin sudah takdir saya," ungkap Atmani.
Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Lebih Baik Saya yang Lapar daripada Dua Anak Saya Tidak Makan"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.