Ketika Presiden Jokowi Sapa dan Serahkan Bantuan Bagi Pengungsi Rakhine di Bangladesh
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi para pengungsi dari wilayah Rakhine, Myanmar pada Minggu (28/1/2018) di Jamtoli, Cox’s Bazar, Bangladesh.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Terkait dengan program kesehatan, IHA memberikan pelayanan medis seperti pengobatan dokter yang dibantu perawat, penyediaan obat-obatan, pendirian klinik darurat, dan mobile clinic.
Menurut dr. Corona, jenis penyakit yang dominan ditangani IHA seperti infeksi pernafasan, kulit, demam, dan diare. Berdasarkan pantauan lapangan, kondisi kamp berdebu dan sanitasi sangat buruk.
Selama kunjungan Cox's Bazar, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri, Sekretaris Kabinet serta Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh.
Sementara itu Pemerintah Bangladesh diwakili oleh Menteri Luar Negerinya selama di Cox's Bazar. Hari ini juga Presiden dan Ibu Negara langsung bertolak menuju kembali ke ibu kota negara Bangladesh, Dhaka.
Kunjungan Presiden Jokowi ini merupakan solidaritas dan kepedulian besar pemerintah Indonesia terhadap krisis kemanusiaan yang menimpa warga Rakhine di Myanmar.
Berdasarkan data Inter Sector Coordination Group (ISCG) per 20 Januari 2018, jumlah pengungsi Rohingya berjumlah 688.000 jiwa yang terhitung sejak gelombang pengungsian pada Agustus tahun lalu.
Sebagian besar pengungsian terkonsentrasi di Distrik Cox’s Bazar, seperti di Kutupalong, Mainnerghona, Hakimpara, Balukhali dan Jamtoli.
Pada dokumen Humanitarian Response Plan terkini menyebutkan bahwa 3 tujuan strategi untuk penanganan krisis kemanusiaan pengungsi Rohingya yang berada di wilayah Bangladesh.
Ketiga hal tersebutj mencakup penyediaan kebutuhan dasar di resettlement, kamp dan masyarakat setempat, peningkatan kondisi fisik dan manajemen, termasuk infrastruktur dan perencanaan wilayah. Terakhir, penyediaan perlindungan dan keamanan bagi para pengungsi.