Menteri Yohana Sanggupi Permintaan Jokowi
Yohana pun berharap hasil pertemuan yang dilakukan di negara-negara yang berkonflik itu dapat diterapkan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise, menanggapi pernyataan Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan peran perempuan dalam menyelesaikan konflik Luar Negeri.
Ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, menteri asal Papua ini menyatakan dirinya bersama 4 orang lain telah melakukan kunjungan ke Afghanistan untuk memenuhi undangan Ibu Negara Afghanistan Rhula Ghani.
Kunjungan Yohana saat itu adalah diketahui menjadi pembicara utama.
"Bagaimana kita (Indonesia) menyampaikan bahwa perempuan- perempuan di Indonesia ini cukup toleransi karena negara ini, negara toleransi dengan menggunakan Pancasila dan mereka (Afghanistan) sangat tertarik sekali," ujar Yohana, Senin (29/1/2018).
Ia pun menyatakan peran Indonesia khususnya perempuan telah membuat negara Timur Tengah itu tertarik dan datang ke Indonesia untuk belajar lebih dalam.
"Jadi sebagai tindak lanjut dari pada itu saya minta ibu rula Gani untuk datang dan datang sebagai pembicara utama Indonesia Women as Messenger Peace di sini bulan desember lalu. Bisa membantu Afghanistan untuk belajar tentang apa yang kita lakukan, strategi apa yang kita lakukan di sini (Indonesia)," ujar Yohana.
Baca: Jokowi Tetap ke Afghanistan Meskipun Situasinya Tidak Kondusif
Selain Afghanistan, kata Yohana, kini pihaknya juga tengah menyiapkan kunjungan berikutnya ke negara lain di Timur Tengah, seperti Suriah dan Maroko.
"Negara Suriah akan membantu dengan mengundang saya. Saya lagi ke Dasmaskus Maroko akan saya pergi untuk hadiri acara di pertengahan bulan Februari," kata Yohana.
Yohana pun berharap hasil pertemuan yang dilakukan di negara-negara yang berkonflik itu dapat diterapkan.
"Semoga apa yang dibawa dari Indonesia akan diterapkan di sana (negara-negara itu). Semuanya tentang toleransi dan yang kedua ketahanan keluarga, keluarga yang diharapkan sekarang menjadi perhatian utama semua negara-negara Islam," terang Yohana.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan kaum perempuan dan ibu-ibu menjadi kunci perdamaian mulai dari lingkup kecil hingga besar.
"Memang perempuan dan ibu-ibu berperan penting, mereka bisa jadi kunci perdamaian baik skope kecil di keluarga kemudian di wilayah kabupaten dan lebih besar provinsi, negara dan global," kata Presiden Jokowi dalam sambutan saat peringatan Hari Perdamaian Internasional di Kabupaten Sumenep Jawa Timur, (9/101/2017) lalu.