Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Besok Supermoon Melintasi Indonesia, Waspadai Air Pasang, Potensi Longsor dan Banjir

Rabu (31/1/2018) besok, wilayah Indonesia akan dilintasi gerhana bulan total atau Supermoon. Fenomena ini dapat memicu air pasang tinggi.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Besok Supermoon Melintasi Indonesia, Waspadai Air Pasang, Potensi Longsor dan Banjir
M ANSHAR/M ANSHAR (AAN)
Fenomena Supermoon di Kota Banda Aceh, pada pukul 20.44 Wib, Senin (14/11). Supermoon terjadi ketika jarak antara bumi dengan bulan hanya 356.515 Kilometer. Berdasarkan Pusat Studi Ilmu Falak STAIN Malikussaleh, Lhokseumawe, posisi bulan seperti ini pernah terjadi 26 tahun lalu. SERAMBI/M ANSHAR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rabu (31/1/2018) besok, wilayah Indonesia akan dilintasi gerhana bulan total atau Supermoon. Fenomena ini dapat memicu air pasang tinggi.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengingatkan bahwa fenomena gerhana bulan langka ini akan dapat diamati dari Indonesia, meski tidak secara keseluruhan.

Dwikorita menambahkan, fenomena supermoon akan berdampak pada cuaca dan gelombang laut di wilayah Indonesia, mulai 30 Januari sampai 1 Februari.

"Masyarakat diimbau untuk mewaspadai tinggi pasang maksimum. Pasang maksimum dapat mencapai 100 hingga 140 sentimeter," jelas Dwikorita, Senin (29/1/2018), di Jakarta Pusat.

Sedangkan surut minimum dapat mencapai minus 100 sampai 110 sentimeter.

"Dapat terjadi di seluruh wilayah pesisir, antara lain pesisir Sumatera Utara, barat Sumatera Barat, selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat," kata dia.

Baca: Kronologis Pembunuhan Dera Dewanti, Pakaian Korban Dilucuti untuk Menghilangkan Jejak

Berita Rekomendasi

Menurut Dwikorita, imbauan soal air pasang tinggi ini harus diwaspadai warga pesisir karena dapat berdampak pada terganggunya transportasi dan aktivitas di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Akan tetapi, secara umum, masyarakat diimbau agar mewaspadai potensi banjir dan longsor akibat hujan lebat dan angin kencang, serta potensi rob dan kenaikan tinggi gelombang.

"Hujan lebat disertai angin kencang berbahaya bagi kapal berukuran kecil. Sebaiknya juga kegiatan penangkapan ikan secara tradisional ditunda sampai gelombang tinggi mereda," lanjut Dwikorita.

Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, Drs Gunawan Admiranto mengatakan gerhana bulan total terjadi saat posisi bumi berada antara bulan dan matahari.

Supermoon
Supermoon (NPR)

Bulan berada di bawah bayang bumi lantaran cahaya matahari terhalang bumi.

Bulan akan terlihat sangat besar karena posisinya sangat dekat dengan bumi.

Astronom Observatorium Boscha, Mohammad Irfan di Observatorium Boscha, Kabupaten Bandung Barat menjelaskan gerhana bulan total nanti tidak akan benar-benar gelap, karena piringan bulan tidak tepat melewati jalur pusat umbra bumi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas