Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Hasto soal PDI Perjuangan yang Disebut Bekerjasama dengan Partai Komunis

Selama menjalankan politik luar negeri bebas aktif, dia menjelaskan, PDI P berdialog dengan semua partai tanpa membedakan suku dan agama

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Penjelasan Hasto soal PDI Perjuangan yang Disebut Bekerjasama dengan Partai Komunis
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto K. 

Penjelasan Hasto soal PDI Perjuangan yang Disebut Bekerjasama dengan Partai Komunis

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjawab tudingan bekerjasama dengan Partai Komunis negara lain, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya memiliki sikap politik luar negeri yang bebas aktif.

Meski demikian, menurutnya PDI Perjuangan tidak mengadakan kerjasama dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) atau partai lainnya yang mengusung ideologi komunisme.

"Kami bukan menjalin kerjasama. Kami adalah di dalam menjalankan cita-cita politik luar negeri dimana kemerdekaan Indonesia untuk persaudaraan bangsa-bangsa. Maka kami berdialog dengan seluruh partai," ujar Hasto saat dihadirkan sebagai saksi di persidangan kasus ujaran kebencian yang menjerat Alfian Tanjung di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Selama menjalankan politik luar negeri bebas aktif, dia menjelaskan, PDI P berdialog dengan semua partai tanpa membedakan suku dan agama.

Menurut dia, semua partai yang didatangi, termasuk PKT dan partai mengusung ideologi komunisme sebagai bentuk persahabatan.

Dia mengklaim sejumlah partai di Indonesia juga melakukan hal serupa.

BERITA REKOMENDASI

"Politik luar negeri bebas aktif, dialog semua bangsa tanpa membedakan suku dan agama. Partai menjalankan politik luar negeri. Tidak hanya PDI Perjuangan seluruh partai di Republik Indonesia itu juga melakukan pertemuan," kata dia.

Dia menegaskan, politik luar negeri bebas aktif yang dilakukan hanya sebatas pertemuan.

Tetapi tidak melakukan kaderisasi termasuk bekerjasama dengan ideologi komunisme.

Dalam hal ini, dia menyayangkan mengapa partainya saja yang disebut komunis. Harusnya, dia menilai, partai-partai lainnya juga diperlakukan sama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas