Oesman Sapta: Generasi Muda Jangan Menyerah Untuk Belajar Dari Pengalaman Hidup
Menurutnya, pendidikan di bangku sekolah sangat penting. Namun, pengalaman juga penting.
Editor: Content Writer
Kamis (8/2/2018), Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Oesman Sapta menghadiri acara Expert Sharing 'Belajar dari Broadcaster Senior' yang digelar dalam rangka Hari Pers Nasional 2018 di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP).
Dalam kesempatan itu, beliau mengajak generasi muda untuk tidak berhenti berjuang dan belajar dari pengalaman hidup.
Menurutnya, pendidikan di bangku sekolah sangat penting. Namun, pengalaman juga penting. Maka itu, generasi muda diharapkan tidak hanya membaca dan mencatat, tetapi harus mau mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
"Kalau hanya mencatat dan belajar, tidak akan berarti apa-apa. Generasi muda mesti terus menerus memperhatikan dan mempelajari tentang kehidupan," ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id.
Di hadapan mahasiswa, OSO, sapaan Oesman, menceritakan pengalaman pribadinya yang penuh perjuangan dalam meniti kehidupan, baik pahit dan manis. Perjuangan hidupnya yang keras sedari dulu tak lain untuk mencari uang guna membantu orang tuanya.
“Saat kecil, untuk mencari uang, saya harus berjualan rokok di seputaran pelabuhan. Lalu banting setir menjadi buruh pengangkut karet. Semua pahit dan getirnya kehidupan saya jalani dengan tak kenal kata menyerah. Itulah kehidupan yang harus saya hadapi," kata dia.
Dia menyatakan generasi muda bukan hanya membutuhkan keberanian untuk mencoba hal baru, tapi juga harus cerdas membangun sistem.
"Membangun sistem ke depan dapat dilakukan melalui langkah 5S, yakni strategi yang tepat, struktur organisasi seperti apa yang harus kita bangun, skill dalam organisasi, sistem yang terbangun dengan baik, dan speed yang tinggi untuk mencapai target yang diinginkan," katanya.
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Ganefri, mengatakan, melihat perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat, dunia pendidikan harus turut berbenah dan menyesuaikan dengan zaman.
Begitu juga dengan UNP yang tengah melakukan berbagai perubahan, termasuk reproduksi kurikulum pembelajaran dengan menggunakan teknologi.
Meskipun, kata dia, pembelajaran tidak dapat sepenuhnya diserahkan kepada teknologi. "Tetap dibutuhkan sentuhan dosen agar pembelajaran berlangsung dengan maksimal," kata dia.