Indo Barometer Sebut Anies Baswedan Bisa Jadi Kuda Hitam Pilpres 2019
Qodari menjelaskan, Anies bisa menjadi kuda hitam karena jabatan strategisnya
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indo Barometer melihat sosok Gubernur DKI Anies Baswedan bisa menjadi kuda hitam Pemilihan Presiden 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Posisi kuda hitam ada di Anies," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari di Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Qodari menjelaskan, Anies bisa menjadi kuda hitam karena jabatan strategisnya sebagai orang nomor satu di Jakarta dan banyak sorot oleh media massa.
Hal ini pastinya, membantu dirinya dikenal seluruh lapisan masyarakat.
"Tetapi PR (pekerjaan rumah) banyak, jadi kalau Anies buat kebijakan, kebijakannya itu jadi sorotan, contohnya Becak yang pembicaraannya berlanjut terus," tutur Qodari.
Meskipun dinilai dapat menjadi kuda hitam, namun berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer pada 23-30 Januari 2018 di 34 provinsi dengan jumlah sampel 1.200 responden, margin of error kurang lebih 2,83 persen, dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Baca: Pemerintah Musnahkan Barang Sitaan Ilegal Senilai Rp 45 Miliar
Menampilkan, hasil surveinya masih menunjukkan angka di bawah 15 persen, jauh dibandingkan Presiden Joko Widodo di posisi rata-rata 49 persen.
Contohnya, saat dilakukan simulasi dua nama pilihan Presiden, Joko Widodo mendapatkan suara 49,9 persen dan Anies Baswedan meraup suara 12,1 persen.
Diketahui Anies merupakan mantan Menteri Pendidikan kabinet kerja dan setelah itu dicalonkan menjadi Gubernur DKI berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Pasangan tersebut mampu mengalah Basuki Tjahaja Purnama dengan Djarot Saiful Hidayat.