Keterwakilan Perempuan Dalam Pilkada 2018 Capai 8,85 Persen
Jumlah partisipasi perempuan sebagai calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2018 berada pada kisaran 8,85 persen.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah partisipasi perempuan sebagai calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2018 berada pada kisaran 8,85 persen.
Artinya, ada 101 perempuan dari 1140 pendaftar bakal calon kepala daerah.
Data itu disampaikan peneliti Perludem, Mahardika.
Baca: Jokowi Ingatkan Calon Hakim Agar Hukum Tidak Diperdagangkan
Dia menganalisa berdasarkan data pada website Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu infopemilu.kpu.go.id per Selasa (20/2/2018).
"Terdaftar di KPU 101 dari 1140. 8,85 persen. Dari 101 calon yang mendaftar, ada 92 memenuhi syarat, 6 tidak memenuhi syarat, 3 calon tidak ada status," tutur Mahardika, dalam sesi jumpa pers di Media Center KPU, Rabu (21/2/2018).
Meskipun tidak signifikan, kata dia, angka ini meningkat dibandingkan dengan partisipasi perempuan yang mencapai 7,47 persen di Pilkada 2015 dan 7,17 persen di Pilkada 2017.
Baca: KPK Periksa Silang Bupati Lampung Tengah Dengan Anak Buahnya
Di Pilkada 2015, ada 123 perempuan dari 1646 yang memenuhi syarat sebagai calon kepala daerah.
Sementara di Pilkada 2017 ada 48 perempuan dari 670 pendaftar bakal calon kepala daerah.
"Perempuan-perempuan ini mendaftar di 78 (45,61 persen) daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2018. Mereka tersebar di tujuh provinsi, 26 kota, dan 45 kabupaten," kata dia.
Tercatat 49 perempuan mendaftar menjadi calon kepala daerah (8,6 persen).
Baca: Novel Baswedan Belum Pasti Pulang ke Tanah Air Besok
Dua orang perempuan mendaftar menjadi calon gubernur, yaitu Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur dan Karolin Margret Natasa di Kalimantan Barat.
Sedangkan 31 orang mendaftar menjadi calon bupati dan 16 orang mendaftar sebagai calon wali kota.
Sementara itu, 52 perempuan mendaftar menjadi calon wakil kepala daerah (9,12 persen).
Lima orang perempuan mencalonkan diri jadi wakil gubernur:
Ida Fauziyah di Jawa Tengah, Puti Guntur Soekarno di Jawa Timur, Chusnunia di Lampung, Sitti Rhomi Djalilah di Nusa Tenggara Barat, serta Emelia Julia Nomleni di Nusa Tenggara Timur.
"28 orang mencalonkan diri jadi wakil bupati dan 18 orang mencalonkan diri menjadi wakil wali kota," katanya.