Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Novel Diingatkan Hati-hati dengan Politisi yang Coba Menumpang Tenar, Siapa Politisi Itu?

Harun melanjutkan, Wadah Pegawai KPK menganggap Novel sebagai sosok pejuang, bukan selebritas.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Novel Diingatkan Hati-hati dengan Politisi yang Coba Menumpang Tenar, Siapa Politisi Itu?
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Penyidik KPK Novel Baswedan memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi Harun Al Rasyid meminta penyidik KPK Novel Baswedan berhati-hati dengan politisi yang memanfaatkan kepulangannya untuk menumpang popularitas.

"Kehadiranmu (Novel) di negeri ini akan banyak orang-orang yang menumpang tenar dengan dirimu. Akan banyak calon-calon, politisi, yang mencoba mendekatimu, hanya hadir di rumahmu, untuk meningkatkan popularitasnya," kata Harun dalam acara penyambutan Novel di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Harun yakin Novel yang sudah 10 tahun menjadi penyidik KPK bisa melihat mana saja pihak yang sekadar datang untuk menumpang tenar dengan kepulangannya.

Harun melanjutkan, Wadah Pegawai KPK menganggap Novel sebagai sosok pejuang, bukan selebritas.

Novel Baswedan kembali ke Tanah Air dalam proses pemulihan sambil menunggu operasi mata tahap kedua di Singapura.

Karena masih harus bolak-balik ke Singapura untuk pengobatan, Harun meminta pengertian dari media massa untuk memberikan waktu bagi Novel dalam memulihkan kesehatannya.

"Berikan waktu yang cukup, jangan terlalu dikejar-kejar, mohon ini dengan sangat. Beliau minggu depan juga harus kontrol ke Singapura dan sebulan berikutnya harus dilakukan operasi besar," ujar Harun.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, untuk pengungkapan kasus penyerangan, Harun meminta Novel berserah kepada Tuhan. Penegak hukum, seperti polisi, menurut dia, hanya wasilah atau perantara jalan.

"Kalau engkau ingin Presiden bikin TGPF, minta kepada Allah. Minta, bukakan hati Presiden itu. Kalau pada akhirnya tim penyidik enggak bisa, tidak mampu, sudah angkat tangan, minta ke Allah, yakinlah dengan pertolongan Allah, minta agar Presiden dibukakan hatinya bentuk TGPF," ujar Harun.(Robertus Belarminus)

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Pegawai KPK Minta Novel Hati-hati dengan Politisi yang Menumpang Tenar

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas